Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekerasan Verbal di Ruang Digital, Bagaimana Mencegahnya?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Linaimages

Kekerasan verbal tak mengenal waktu dan tempat.

A   A   A   Pengaturan Font

Kompleksitas masalah ini semakin bertambah dengan adanya fenomena "mob mentality" di dunia maya, yaitu serangan verbal yang dilakukan secara massal dan terorganisir, sehingga menciptakan tekanan psikologis yang luar biasa bagi korban.

Contohnya, kematian penyanyi dan artis Korea Selatan akibat depresi berat karena perundungan digital. Di Indonesia, seorang selebgram melakukan kekerasan verbal di ruang digital terhadap murid SMK dan memviralkan videonya di Tiktok. Ini menyebabkan korban kehilangan kepercayaan diri dan terpengaruh secara psikologis.

Bahaya kekerasan verbal

Menganggap seseorang harus "kuat mental" di dunia maya adalah pandangan yang keliru dan berbahaya. Meski tak meninggalkan bekas fisik, kekerasan verbal online memiliki dampak yang tak kalah serius dengan kekerasan fisik. Bahkan, dalam beberapa aspek, dampaknya bisa lebih parah dan bertahan lebih lama.

Kekerasan verbal online bisa terjadi selama 24/7, menembus batas ruang dan waktu. Korban bisa mendapat serangan kapan saja, bahkan di tempat yang seharusnya aman seperti rumah. Ini menciptakan perasaan terancam yang konstan, memicu stres kronis yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top