Kalah di Referendum, Pemimpin Masyarakat Pribumi Australia Serukan Minggu Hening
Josh Sly dari Muggera Dancers menyiapkan api untuk upacara adat pada 26 Januari di Sydney, Australia
Kelompok advokasi Aborigin mengatakan pada Minggu, jutaan warga Australia telah mengabaikan kesempatan untuk menebus "perampasan brutal terhadap rakyat kami".
"Sekarang adalah waktunya untuk berdiam diri, berduka dan mempertimbangkan secara mendalam konsekuensi dari kejadian ini," bunyi pernyataan bersama.
"Faktanya adalah kami menawarkan pengakuan ini dan ditolak. Kami sekarang tahu di mana posisi kami di negara kami sendiri," tambahnya, sebelum menyerukan "minggu hening" untuk berduka dan merenung.
Shirley Lomas, seorang pribumi, menentang kekalahan itu dengan mengatakan, kekalahan tidak menghancurkan tekadnya.
"Penduduk Aborigin sudah telah da di sini selama 60.000 tahun dan kami akan terus berada di sini," katanya kepada AFP setelah hasil temuan tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya