Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dana Publik | Kebijakan Tapera Disangsikan Atasi Masalah "Backlog" Perumahan

Iuran Tapera Picu Pengurangan Pekerja

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda, menyampaikan kebijakan Tapera berdasarkan hasil simulasi ekonomi menyebabkan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1,21 triliun rupiah, yang menunjukkan dampak negatif pada keseluruhan output ekonomi nasional.

"Perhitungan menggunakan model input-output juga menunjukkan surplus keuntungan dunia usaha turut mengalami penurunan sebesar 1,03 triliun rupiah dan pendapatan pekerja turut terdampak, dengan kontraksi sebesar 200 miliar rupiah , yang berarti daya beli masyarakat juga berkurang dan menurunkan permintaan berbagai jenis sektor usaha," kata Huda.

Huda juga mencermati dampak selama kebijakan Tapera berjalan, masalah backlog perumahan juga belum dapat diatasi. Bahkan jika ditarik lebih jauh ke model Taperum, masalah backlog perumahan ini masih belum terselesaikan. "Adapun alasan backlog sempat alami penurunan lebih disebabkan oleh perubahan gaya anak muda yang memilih tidak tinggal di hunian permanen atau berpindah-pindah dari satu rumah sewa ke rumah lainnya," kata Huda.

Pekerja Informal

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna, mengatakan nantinya iuran Tapera akan diarahkan juga untuk pekerja informal dan nanti disesuaikan dengan pendapatan rata-rata para pekerja informal. "Nanti dilihat dari average [rata-rata pendapatan], lagi disusun skemanya," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top