Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Modifikasi Cuaca Tingkatkan Tampungan Air Bendungan

Foto : PUPR

Kementerian modifikasi cuaca untuk mengantisipasi musim kemarau.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng sejumlah lembaga melakukan modifikasi cuaca dalam rangka memitigasi dampak kemarau 2024. Langkah itu dimaksudkan untuk meningkatkan tampungan air di 43 bendungan di Pulau Jawa.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, dari hasil teknologi modifikasi cuaca yang telah dilakukan menunjukkan terjadinya peningkatan inflow, meskipun tidak terjadi secara masif dengan rata-rata mengalami curah hujan ringan (0,5-20 mm/ hari) di 22 bendungan dan curah hujan sedang (20-50 mm/ hari) di 12 bendungan.

"Inflow waduk yang terjadi selama kegiatan TMC sebesar 0-60,22 meter kubik per detik. Volume inflow waduk selama kegiatan tekonologi modifikasi cuaca (TMC) berlangsung bertambah sebesar 63.853.170 meter kubik, sehingga kegiatan TMC dapat dilaksanakan sebagai upaya mitigasi kekeringan untuk tahun-tahu mendatang dan jika diperlukan dapat juga dilakukan untuk mitigasi pada musim hujan agar tidak terjadi banjir," kata Bob Lombogia.

Adapun Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU dalam melaksanakan TMC guna menjaga debit tampungan air bendungan yang dikelola Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Kegiatan TMC dilaksanakan sejak tanggal 1-10 Juni 2024 di 3 posko dari 4 posko yang direncanakan, yakni Lanud Husain Sastranegara (posko 2), Lanud Adi Soemarmo (posko 3), dan Lanud Abdurraman Saleh (posko 4). Sementara posko 1 yang direncanakan berada di Lanud Halim Perdanakusuma tidak dilaksanakan TMC karena Bendungan Sindangheula dan Bendungan Karian di Banten sudah dalam kondisi di atas normal (hampir melimpas).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top