Industri Tenaga Surya Jerman Diprediksi Tumbuh Dua Digit pada 2024
Pemukiman tenaga surya Gelsenkirchen di Jerman.
Foto: INA FASSBENDER/AFPBERLIN - Menyusul lonjakan di pasar tenaga surya Jerman tahun lalu, kapasitas fotovoltaik terpasang baru diperkirakan akan tumbuh dengan persentase dua digit pada 2024, menurut Asosiasi Tenaga Surya Jerman atau Bundesverband Solarwirtschaft e.V. (BSW) pada Selasa (18/6).
Menurut BSW, setelah secara signifikan meningkatkan kapasitas di atap bangunan tempat tinggal selama lima tahun terakhir, perusahaan-perusahaan kini mengalihkan fokus ke sistem penyimpanan komersial. "Teknologi penyimpanan dan tenaga surya kini semakin menjadi standar," kata Carsten Koernig, Direktur Pelaksana di BSW.
Seperti dikutip dari Antara, atap komersial dan ruang terbuka berpendapatan rendah kini mencatat peningkatan elektrifikasi dengan bantuan teknologi tenaga surya.
Asosiasi industri tersebut memperkirakan permintaan akan tetap tinggi setelah tahun 2024. Setiap perusahaan kedua (second company) dan lebih dari 60 persen pemilik properti pribadi di Jerman tertarik untuk berinvestasi dalam sistem tenaga surya, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga riset pasar YouGov atas nama BSW.
Dalam empat bulan pertama tahun ini, badan regulator energi Jerman, Federal Network Agency, mendaftarkan kapasitas tenaga surya baru sebesar lebih dari 5 gigawatt, meningkat sekitar 35 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Energi Terbarukan
Menurut laporan awal Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), ekonomi terbesar di Eropa itu menghasilkan 58,4 persen listriknya dari sumber energi terbarukan pada kuartal pertama 2024, menandai persentase tertinggi yang pernah tercatat untuk periode kuartal pertama.
Jerman menargetkan untuk memenuhi setidaknya 80 persen dari konsumsi listrik brutonya dengan energi terbarukan per 2030, dan mencapai netralitas iklim per 2045, lima tahun lebih awal dari Uni Eropa secara keseluruhan.
Guna mewujudkan transisi energi, pemerintah meloloskan paket kebijakan terkait energi surya yang mulai berlaku pada pertengahan Mei lalu. Paket kebijakan tersebut memangkas birokrasi dalam pembangunan dan pengoperasian sistem fotovoltaik dan dimaksudkan untuk semakin mempercepat ekspansi tenaga surya.
Menurut laporan awal Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), ekonomi terbesar di Eropa itu menghasilkan 58,4 persen listriknya dari sumber energi terbarukan pada kuartal pertama 2024, menandai persentase tertinggi yang pernah tercatat untuk periode kuartal pertama.
Sebelumnya diberitakan, Jerman memasang sistem tenaga surya baru dengan kapasitas gabungan sekitar 1,04 GW pada bulan April, meningkatkan total kapasitas tenaga surya yang beroperasi di seluruh negeri menjadi 87,58 GW.
Dilansir dari Renewables Now, dalam empat bulan pertama tahun 2024, instalasi tenaga surya baru mencapai 4.988 MW, menurut data dari Federal Network Agency.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris