Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandora Papers

ICIJ Kembali Bocorkan Surga Pajak Rahasia

Foto : AFP/Jim Watson

Direktur ICIJ, Gerard Ryle

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Hasil investigasi terbaru yang dilakukan oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) menunjukkan bahwa lebih dari selusin kepala negara dan pemerintahan, dari Yordania hingga Azerbaijan, Kenya, dan Republik Ceko, telah menggunakan negara surga pajak lepas pantai untuk menyembunyikan aset senilai ratusan juta dollar.

Investigasi yang disebut Pandora Papers itu melibatkan sekitar 600 jurnalis dari media termasuk The Washington Post, BBC dan The Guardian, didasarkan pada kebocoran sekitar 11,9 juta dokumen dari 14 perusahaan jasa keuangan di seluruh dunia.

Sekitar 35 pemimpin saat ini dan mantan pemimpin negara, tertera namanya dalam kumpulan dokumen terbaru yang dianalisis oleh ICIJ, dan saat ini mereka menghadapi tudingan mulai dari korupsi, tindak pencucian uang dan penghindaran pajak global.

Dalam paparannya, ICIJ menekankan bahwa di sebagian besar negara, memiliki aset di luar negeri atau menggunakan perusahaan cangkang untuk melakukan bisnis lintas batas negara bukanlah hal yang ilegal. Tetapi pengungkapan ini telah mempermalukan para pemimpin yang mungkin telah berkampanye secara terbuka menentang penghindaran pajak dan korupsi, atau menganjurkan langkah-langkah penghematan di dalam negeri.

Dalam dokumen tersebut, secara khusus mengungkap bagaimana Raja Yordania, Abdullah II, menciptakan jaringan perusahaan lepas pantai dan surga pajak untuk mengelola properti kerajaan senilai 100 juta dollar AS yang ada di Malibu, California, hingga Washington dan London.

Keluarga dan kroni Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang telah lama dituduh korupsi, turut diduga secara diam-diam terlibat dalam transaksi properti di Inggris senilai ratusan juta dollar.

Investigasi Pandora Papers juga mengungkapkan bagaimana mantan PM Inggris, Tony Blair, raja Yordania dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, serta miliarder kuat lainnya, berafiliasi dengan perusahaan yang menggunakan surga pajak lepas pantai.

Tak hanya pemimpin negara, investigasi Pandora Papers juga mengungkapkan ada selebritas dan olahragawan seperti penyanyi Shakira dan mantan pemain kriket terkemuka dari India, Sachin Tendulkar, diantara beberapa nama yang terkait dengan aset lepas pantai.

Pengungkapan Terbaru

Secara total, ICIJ menemukan hubungan antara hampir 1.000 perusahaan di surga pajak lepas pantai dan 336 politisi tingkat tinggi dan pejabat publik, termasuk lebih dari selusin melayani kepala negara dan pemerintahan, pemimpin negara, menteri kabinet, duta besar dan lain-lain. Lebih dari dua pertiga perusahaan didirikan di Kepulauan Virgin Britania Raya.

"Pandora Papers menunjukkan bahwa para pemain kuat yang membantu mengakhiri sistem lepas pantai, justru diuntungkan darinya. Mereka dapat menyimpan aset di perusahaan rahasia dan perwalian, sementara pemerintah mereka tidak berbuat banyak untuk memperlambat aliran global uang ilegal yang memperkaya kriminal dan memiskinkan bangsa," kata Direktur ICIJ, Gerard Ryle.

Pandora Papers adalah pengungkapan yang terbaru dari serangkaian kebocoran dokumen keuangan massal yang diterima ICIJ. Sebelumnya ICIJ juga telah mengungkap kebocoran yang disebut sebagai LuxLeaks (2014) hingga Panama Papers (2016) yang memicu pengunduran diri atau penggulingan sejumlah pemimpin dunia. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top