Gunung Kidul Optimalkan Sungai Bawah Tanah untuk Kebutuhan Air Bersih
Air di Gunung Kidul
Foto: IstimewaGUNUNG KIDUL- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengoptimalkan pemanfaatan debit lima sungai bawah tanah dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat di wilayah ini.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta di Gunung Kidul, Minggu (31/1), mengatakan ada lima sungai bawah tanah yang dimanfaatkan, yakni Bribin, Seropan, Gilap, Baron, dan Ngobaran, namun kapasitas yang dimanfaatkan kurang dari separuh debit air tiap sungai.
Misalnya, Seropan yang memiliki debit antara 750-950 liter per detik (l/dt) pemanfaatannya baru mencapai 175,42 l/dt, kondisi serupa juga terjadi pada empat sungai bawah tanah lain.
"Rencananya, PDAM Tirta Handayani akan memanfaatkan debit sungai bawah tanah lebih dioptimalkan lagi, terutama dari Seropan, Baron dan Ngobaran," kata Toto Sugiharto seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan Gunung Kidul sebagai kawasan karst atau kapur memiliki potensi kekurangan air setiap tahunnya. Sehingga perlu adanya optimalisasi potensi dan pemanfaatan teknologi. Sumber air di wilayah ini juga terbatas di wilayah tengah dan pantai. Apalagi ditambah belum adanya peta aliran sungai, mengingat banyak sungai bawah tanah di Gunung Kidul.
"Kondisi itu membuat biaya operasional jadi tinggi, tapi kapasitas produksi air bersihnya tergolong kecil. Untuk itu, kami akan mengoptimalkan sumber mata air yang sudah ada untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," katanya.
Sementara itu, Anggota Badan Pengawas PDAM Tirta Handayani Bambang Riyanto mengatakan untuk memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan perlu ada strategi dan sinergi yang baik dengan berbagai pihak.
"Kami berharap ada lebih banyak kerja sama dengan berbagai pihak. Hal itu diperlukan demi memaksimalkan sumber dan mengoptimalkan layanan," katanya.bud/E-9
Redaktur:
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 3 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 4 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 5 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan