Gawat! Covid-19 Masih Jadi Momok Seram, Korea Utara Kini Dilaporkan Dilanda Wabah Tak Dikenal Menular yang Menyerang Bagian Tubuh Ini, Darurat Kesehatan?
Wabah di Korea Utara
Foto: KCNA/ReutersKorea Utara (Korut) melaporkan kemunculan wabah tak dikenal, yang menyerang saluran pencernaan, di sebuah wilayah pertanian pada Kamis (15/6). Ini menjadi momok baru bagi Korut, mengingat negara itu tengah berjuang menangani kekurangan pangan serta gelombang infeksi Covid-19.
Pemimpin Korut Kim Jong Un memerintahkan pengiriman obat-obatan ke kota pelabuhan Haeju di kawasan barat untuk membantu para pasien yang terkena "pandemi enteron akut", menurut laporan KCNA. Kantor berita Korut itu tidak menyebutkan jumlah orang yang terkena ataupun memerinci penyakit-penyakit yang dimaksud.
"(Kim) menekankan pentingnya penanganan epidemi tersebut secepat mungkin dengan mengambil langkah tegas untuk mengarantina kasus-kasus terduga agar benar-benar bisa mengendalikan penyebarannya, juga dengan memastikan kasus-kasus tersebut melalui pengujian epidemiologi dan keilmuan," kata KCNA.
Wabah yang dilaporkan tersebut muncul pada saat Korut sedang menangani infeksi Covid-19. Negara itu pada Mei menyatakan berada dalam keadaan darurat, di tengah kekhawatiran menyangkut keterbatasan vaksin dan pasokan medis.
Pyongyang, ibu kota Korea Utara, telah setiap hari mengumumkan jumlah pasien yang mengalami demam namun otoritas tidak menyebut mereka sebagai pasien Covid-19. Ini tampaknya karena kurangnya alat pengujian.
Kalangan pakar juga curiga bahwa angka-angka yang dilaporkan media yang dikendalikan pemerintah lebih kecil dari keadaan sebenarnya.
Korut pada Kamis melaporkan ada 26.010 orang lagi yang mengalami gejala demam. Jumlah keseluruhan pasien demam yang tercatat di negara itu sejak akhir April telah mencapai hampir 4,56 juta orang. Sementara, jumlah total kematian tercatat 73 orang.
Korea Utara mengatakan gelombang Covid-19 telah menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) meragukan pernyataan Pyongyang awal bulan ini. WHO meyakini bahwa keadaan di negara itu justru sedang memburuk.
Sementara itu, badan intelijen Korea Selatan sebelumnya mengatakan kepada parlemen bahwa penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air, seperti tifus, sudah menyebar di Korut bahkan sebelum negara itu mengumumkan kemunculan wabah virus corona.
Korsel telah menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan Korut menangani wabah tersebut, namun Pyongyang tidak menggubris tawaran apa pun untuk berdialog, kata seorang pejabat pada kementerian Korsel urusan hubungan Korsel-Korut. Adapun salah satu tawaran yang tidak dipedulikan oleh Korut, menurut pejabat itu, adalah soal penyediaan vaksin Covid-19.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Desa Wisata Jatijajar Depok
- 2 Tunjangan Dosen Terkendala, Ini Penjelasan Mendiktisaintek
- 3 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Guterres: Umat Manusia telah Membuka “Kotak Pandora” yang Penuh Masalah
Berita Terkini
- Sangat Terbuka untuk Perbaikan, Pemerintah Perhatikan Surat Kaleng dari Anak-anak dalam Program MBG
- Akhirnya Popsivo Polwan Kokoh di Puncak Setelah Kalahkan Gresik Petrokimia
- Muhammadiyah Harus Mampu Hadirkan Kemakmuran untuk Semua
- Gregoria Segera Fokus ke Pemulihan Demi Bisa Tampil Maksimal di Indonesia Masters
- Sayang Sekali Ya, Gregoria Telan Kekalahan dari An Se Young di Semifinal India Open