
Film Pendek “Ru'jara” Karya Mahasiswa Undana Diputar di Kupang
Pemutaran perdana film "Ru'Jara The Journey Begins" karya mahasiswa Undana di Kupang.
Foto: ANTARAKUPANG– Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang jurusan Ilmu Komunikasi melakukan pemutaran perdana film pendek karya mereka dengan judul "Ru'Jara The Journey Begins" yang berhasil meraih juara satu dalam festival film pendek nasional berbahasa daerah di Jakarta pada Oktober 2024.
"Jadi pemutaran perdana film ini di Kupang di luar dari dugaan kami, setelah sebelumnya kami hanya ingin ikut dalam festival film pendek berbahasa daerah secara nasional di Jakarta 2024," kata Produser film "Ru'Jara The Journey Begins" Angie Alodia di Kupang, Jumat (14/3).
Dia mengatakan bahwa film Ru'Jara adalah bahasa daerah dari Kabupaten Sabu Raijua, salah satu kabupaten yang masuk dalam kawasan terdepan, terluar, dan Tertinggal (3T) karena berbatasan laut dengan Timor Leste.
Ru'Jara artinya adalah perjalanan, dimana di film pendek itu menceritakan tentang seorang perempuan muda bernama Mira, yang berjuang bertahan hidup di dunia pascaapokaliptik yang tandus, setelah perang besar di Timur Tengah.
Dengan berbekal sebuah peta dan kenangan akan kakaknya bernama Aria, Mira kemudian menempuh perjalanan berat di padang pasir untuk mencari asal usul kehidupan.
Di tengah perjalanan penuh bahaya dan keputusasaannya, Mira kemudian menemukan harapan baru, namun dia justru menemukan misteri yang dalam tentang masa depan umat manusia.
Dia menambahkan bahwa usai lolos dan juara satu secara nasional, kini mereka bermimpi untuk bisa mengikutkan film pendek itu ke festival internasional.
"Karena itulah judunya tidak semua bahasa daerah tetapi ada bahasa Inggrisnya," ujar dia.
Dosen pembina Ilmu Komunikasi sekaligus pembina UKM Undana Maria Via Dolorosa mengatakan bahwa film tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dari mahasiswa Undana.
"Dengan adanya film tersebut dan keberhasilan di tingkat nasional sudah menjawab bahwa output dari mahasiswa adalah sebuah karya, sehingga mahasiswa yang terlibat khususnya produser ketika hendak menyelesaikan tugas akhir bisa direkognisi, artinya tidak buat skripsi lagi tetapi buat karya," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa di tahun 2025 ini pihaknya akan berupaya agar ada karya yang bisa dihasilkan lagi dalam bidang perfilman.
Berita Trending
- 1 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 2 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 3 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 4 Kemdiktisaintek Luncurkan Hibah Penelitian Transisi Energi Indonesia-Australia
- 5 Brigade Beruang Amankan Pembalak Liar di Suaka Margasatwa Kerumutan
Berita Terkini
-
Jangan Keburu Tidur Usai Sahur! Dokter Ungkap Risikonya
-
Tak Perlu Panik! Pemerintah Perkuat Stabilisasi Pangan Ramadhan
-
Stop Insiden Serupa! Menhub Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan Risiko di Kereta
-
Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
-
PSU Pilkada di 24 Daerah Habiskan Rp719 Miliar, Pakar: Cerminan Buruknya Tata Kelola Pemilu di Indonesia