Bekasi Segel 9 Pembuangan Akhir Sampah
Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyegel tempat pembuangan akhir sampah di wilayah Cikarang beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI – Sembilan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang dianggap ilegal di lima kecamatan Kabupaten Bekasi, terpaksa ditutup. TPA ini biasanya untuk membuang sampah rumah tangga. “TPA ilegal yang ditutup umumnya untuk pembuangan sampah rumah tangga dan sejenis,” tutur Ketua Tim Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Nurdin, Rabu (5/2).
Dia menyebut TPA yang ditutup di Tambun Utara (1), Babelan (2), Tambun Selatan (1), Cibitung (2), Setu (2), dan Cikarang Utara satu titik. Sampah didominasi dari rumah tangga.
Nurdin menjelaskan, membuang sampah tidak pada tempatnya melanggar Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 terkait ketertiban umum. Ancamannya sanksi pidana penjara maksimal enam bulan dan atau denda sebesar 50 juta. Dia akan terus berkolaborasi dengan komunitas lingkungan dan pengelola bank sampah dalam upaya sosialisasi serta pembinaan terhadap pengelola TPA ilegal yang telah disegel.
“Penyegelan ini dilakukan sebagai respons atas pengaduan warga. Kami akan membina agar mereka dapat mengelola sampah dengan lebih baik,” katanya. Nurdin mengaku tim penegakan hukum akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut apabila ditemukan pengelola TPA ilegal yang tidak kooperatif.
“Penanganan TPA ilegal memerlukan waktu karena kami harus mengumpulkan bukti dan informasi dari desa, kecamatan, serta bidang pengendalian persampahan,” ucapnya. Nurdin juga mengungkapkan bahwa dalam setiap kegiatan penyegelan masih ditemukan indikasi unsur premanisme. Hal ini memungkinkan tempat pembuangan akhir ilegal tetap beroperasi, meski sudah disegel.
Banjir
Masalah Bekasi tak hanya sampah yang mendesak ditangani, tapi juga banjir. Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, minta warga mewaspadai banjir curah hujan tinggi yang bisa membuat air sungai meluap. “Seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih tinggi belakangan ini,” jelas Dedy Supriyadi.
Dia juga minta segenap relawan kebencanaan selalu siap siaga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi guna meminimalkan korban. Pemkab telah menjalankan prosedur mitigasi hingga penanganan bencana. Contoh, menyiapkan logistik, evakuasi warga, hingga menyalurkan bantuan kepada korban banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat ada 52 titik diterjang banjir sepanjang akhir Januari hingga awal Februari. Hingga kini, masih terdapat 34 titik banjir yang tersebar di tujuh kecamatan, 14 desa, dan satu kelurahan.
Bencana hidrometeorologi terjadi di 11 kecamatan, meliputi 19 desa dan dua kelurahan. Dampaknya 4.130 rumah terendam. Secara keseluruhan, banjir di Kabupaten Bekasi menyusahkan 5.159 kepala keluarga atau 17.200 jiwa. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, menjelaskan pemerintah daerah telah evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir.
BPBD bersama PMI, kepolisian, dan relawan kebencanaan mengevakuasi warga serta mendistribusikan bantuan logistik seperti air mineral, mi instan, sembako, tikar, pompa air, dan kebutuhan dasar lain. Wilayah menjadi korban banjir terparah berada di Kecamatan Babelan. Di sini ada 15 titik banjir dengan ketinggian air 50-100 sentimeter.
- Baca Juga: Menanamkan Antiperundungan Sejak SD
- Baca Juga: Kegembiraan bagi Warga Yogyakarta dan Solo
Banjir juga melanda 11 titik di Kecamatan Sukatani dengan tinggi muka air 30-70 sentimeter. Musibah serupa juga melanda enam titik di Kecamatan Cibitung. “Kami mengimbau warga tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. BPBD bersama unsur terkait terus siagakan di lokasi rawan banjir,” tutur Muchlis. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 3 Ekonom Sebut Pembangunan IKN Tahap II Perlu Pendekatan yang Lebih Efisien
- 4 Gugatan Lima Pasangan Calon Kepala Daerah di Sultra Ditolak MK
- 5 Uang Pecahan Seri Anak-Anak Dunia 1999 Tak Lagi Berlaku, Ini Cara Penukarannya
Berita Terkini
- DPR RI Setujui Naturalisasi Tiga Pemain
- Alcaraz Bangkit dan Lolos ke Putaran Kedua Rotterdam Open
- Kementerian ESDM dan Pertamina Gercep Tinjau Suplai LPG 3 Kg Pasca Instruksi Presiden Aktifkan Lagi Pengecer
- Liverpool Butuh Dua Gol, Tottenham Harus Bertahan
- Organ Vestigial Bukti Sisa-sisa Evolusi Manusia