Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketersediaan Makanan I Harga Pangan Global Naik 40 Persen dalam 12 Bulan Terakhir

Dunia di Ambang Krisis Pangan

Foto : Sumber: FAO - KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Ekonom Senior FAO, Abdolreza Abbassian, mengatakan permintaan jagung yang mengejutkan di Tiongkok, kekeringan yang berkelanjutan di Brasil, dan peningkatan penggunaan minyak nabati, gula, dan sereal secara global telah menyebabkan harga melonjak dengan cepat di seluruh dunia.

"Permintaannya mengejutkan semua orang. Permintaan ini membutuhkan respons pasokan yang kuat," kata Abbassian kepada CNN Business, baru-baru ini.

Inflasi global telah menaikkan harga pada hampir semua barang, mulai dari makanan, baja, kayu, dan energi. Di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/ OECD), harga melonjak pada bulan April ke tingkat tertinggi sejak 2008.

Penggunaan biodiesel yang lebih tinggi dan kenaikan harga global yang moderat untuk daging dan produk susu juga berkontribusi pada kenaikan tajam harga pangan global. Laporan PBB mengatakan kuotasi minyak sawit internasional mencapai level tertinggi sejak Februari 2011, karena pertumbuhan produksi minyak sawit yang lambat di negara-negara Asia Tenggara dan meningkatnya kebutuhan impor global membuat persediaan rendah di negara-negara pengekspor terkemuka. "Permintaan di sektor minyak nabati secara umum cukup kuat," kata Abbassian.

Brasil sendiri telah mengurangi produk andalannya, jagung dan gula, di tengah kekeringan. Abbassian mengatakan spekulasi tentang berapa banyak jagung yang dihasilkan Brasil dan petani di AS pada musim panas dan awal musim gugur ini menjadi perhatian bagi administrator dan ekonom.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top