![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Ditinjau Menteri, Ini Yayasan di Balik Program Percontohan Makan Bergizi Gratis di DIY
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti
Foto: Dok. IstimewaJAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu'ti, beberapa hari lalu, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Program yang diinisiasi oleh Grab dan OVO ini turut melibatkan berbagai pihak, antara lain Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI).
Yayasan tersebut ternyata hadir sebagai platform kolaborasi, untuk memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan dampak optimal bagi semua pihak terkait, termasuk siswa, sekolah, dan masyarakat luas.
“YLPKGI hadir sebagai mitra strategis dalam mengelola dan mengembangkan inisiatif yang mendukung peningkatan kesehatan gizi masyarakat Indonesia," ujar Sekretaris Umum YLPKGI Yana Aditya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11).
Dalam kepengurusan YLPKGI, juga tercatat sosok ekonom senior, DR Hendri Saparini dan guru besar ilmu gizi kesehatan masyarakat, Prof. Dr. Tria Astika Endah Permatasari.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa tidak hanya memberikan proses yang lebih transparan dan terintegrasi, uji coba ini juga memberikan dampak positif bagi para murid, UMKM, dan masyarakat sekitar.
"Hal ini termasuk dalam meningkatkan asupan gizi bagi anak peserta didik yang perlu sama-sama kita terus jaga untuk menciptakan generasi emas 2045,” katanya.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis, YLPKGI meluncurkan Program Anak Sehat Indonesia Kuat (ASIK).
Program ini sebuah inisiatif percontohan yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
YLPKGI telah melaksanakan pilot project Program ASIK di empat lokasi di Indonesia: Kulon Progo, Kebumen, Minahasa, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelaksanaan program ini memberikan manfaat bagi lebih dari 1.600 siswa SD, dari 10 sekolah serta mendukung 25 UMKM lokal.
Dengan inisiatif seperti ini, YLPKGI tidak hanya membantu menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan kuat tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil untuk berkontribusi dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan komunitas mereka.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 3 Ekonom Sebut Pembangunan IKN Tahap II Perlu Pendekatan yang Lebih Efisien
- 4 Gugatan Lima Pasangan Calon Kepala Daerah di Sultra Ditolak MK
- 5 Uang Pecahan Seri Anak-Anak Dunia 1999 Tak Lagi Berlaku, Ini Cara Penukarannya
Berita Terkini
-
Terlambat Ajukan Permohonan, MK Tak Terima Gugatan Vicky Prasetyo soal Pilkada Pemalang
-
Khofifah Ajak Semua Pihak Bersatu Bangun Jatim Sesudah Putusan Dismissal MK
-
Lemhanas Akan Bangun Karakter Pemimpin Nasional dengan Miliki Wawasan Global di P4N
-
Badan Pengkajian MPR Sebut Pembahasan PPHN Harus Tuntas Paling Lambat Agustus 2025
-
Menteri HAM Nilai 100 Hari Pertama Pemerintahan Prabowo Tidak Ada Pengekangan Kebebasan Sipi