
Di Saat Bursa Asia Melemah, IHSG Malah Unjuk Gigi, Rabu (19/3)
Ilustrasi. Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony HasanuddinJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan tengah pekan ini menguat. IHSG bergerak berlawanan arah dari sehari sebelumnya dan bursa regional.
Penguatan ini setidaknya menjadi angin segar bagi IHSG yang sebelumnya sempat terpuruk hingga lebih dari 6 persen sehingga membuat BEI melakukan trading halt.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (19/3) sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 88,27 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.311,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,66 poin atau 0,38 persen ke posisi 711,67.
“Pulihnya kepercayaan pasar tampaknya di topang dari tanggapan langsung Menteri keuangan Sri Mulyani yang mengatakan bahwa tetap berada di dalam kabinet. Katalis lainnya OJK resmi berlakukan ketentuan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlaku selama enam bulan sejak tanggal dikeluarkan, yaitu 18 Maret 2025,” ujar Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Kedua sentimen itu memberikan peluang positif untuk pasar, sehingga meredakan kecemasan pasar akibat tekanan jual dan plus diberlakukan aksi buyback itu akan memberikan stabilitas harga.
Sehingga, emiten yang memiliki fundamental dan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan memberikan fleksibility bagi emiten-emiten dalam menghadapi tekanan harga saham.
Di sisi lain, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Maret 2025 pada Selasa (18/3) dan Rabu (19/3), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75 persen.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga The Fed, dan selanjutnya fokus perhatian terhadap proyeksi ekonomi terkait proyeksi suku bunga dan prospeknya terhadap pertumbuhan, inflasi, dan pengangguran.
Di sisi lain, pelaku pasar juga terus menilai akan prospek ekonomi China, setelah sebelumnya meluncurkan rencana aksi khusus selama akhir pekan yang bertujuan untuk meningkatkan belanja konsumen dan menstabilkan pasar saham
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 9,77 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,97 persen dan 1,97 persen.
Sementara itu, satu sektor melemah yaitu sektor transportasi & logistik turun sebesar 0,25 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WAPO, LION, BESS, IFII dan NAIK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FMII, IKAI, BISI, GPSO dan SSTM.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.084.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,46 miliar lembar saham senilai Rp13,94 triliun. Sebanyak 368 saham naik, 225 saham menurun, dan 364 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 93,54 poin atau 0,25 persen ke 37.751,88, indeks Shanghai melemah 3,33 poin atau 0,10 persen ke 3.426,43, indeks Kuala Lumpur melemah 10,15 persen atau 0,66 poin ke posisi 1,517,66, dan indeks Straits Times menguat 12,08 poin atau 0,31 persen ke 3.907,05.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 3 Polda Sulawesi Barat Menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
- 4 Rupiah Tak Kuasa Hadapi Tekanan Bertubi-tubi, Simak Prosyeksinya
- 5 Pemerintah Harus Kendalikan Kenaikan Impor