
Saat Mudik Lebaran, Penting Perhatikan Kondisi Ban
Ilustrasi ban kendaraan bermotor
Foto: (ANTARA/M Agung Rajasa)JAKARTA - Menjelang akhir Ramadan, tradisi yang biasa dijalankan oleh masyarakat Indonesia yakni mudik menuntut berbagai kesiapan seperti kondisi fisik dan juga kendaraan yang prima.
Salah satu yang terpenting adalah perhatian terhadap kesiapan komponen ban.
Komponen karet bundar yang menempel pada bagian velg ini, menjadi tumpuan utama bagi kendaraan yang nantinya harus berhadapan langsung dengan aspal dan juga beton yang akan pengendara lintasi nantinya. Sehingga, komponen ini harus diperhatikan kesehatannya.
- Baca Juga: Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
- Baca Juga: Aktor Bajaj Bajuri Tutup Usia
“Mengganti ban kendaraan menjadi hal yang penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara,” kata Johan Tri, seorang ahli ban melalui keterangan resminya, Rabu (19/3).
Ban menjadi komponen krusial lantaran menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ia bekerja di bawah tekanan yang cukup intens, sehingga cenderung berpotensi mengalami kerusakan.
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah memilih ban yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Ban saat ini telah diperkuat dengan berbagai teknologi yang mendukung perjalanan pengemudi.
Langkah kedua adalah memeriksa tekanan angin untuk memastikan kesesuaian dengan rekomendasi pabrikan. Ini sangat penting, sebab tekanan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan keselamatan berkendara. Karena daya angkut kendaraan telah dihitung oleh produsen, maka sebaiknya tekanan ban selalu mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan. Lakukan pemeriksaan tekanan angin secara berkala dalam perjalanan mudik.
Jika sebelumnya mobil telah dipakai cukup lama, sebaiknya melakukan rotasi ban secara berkala. Ini bertujuan mencegah keausan yang tidak merata. Ban yang aus di salah satu sisi dapat mengurangi stabilitas kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Pengecekan kondisi fisik ban juga tidak boleh diabaikan. Pastikan kedalaman tapak ban tidak kurang dari batas minimum yang dianjurkan. Pemeriksaan sendiri dapat dilakukan dengan mengelilingi kendaraan searah jarum jam dan detail. Bila perlu lakukan perabaan, pasalnya beberapa kerusakan mungkin tidak terlihat secara kasat mata.
Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, ban yang sudah menipis atau memiliki retakan dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Gejala aquaplaning terjadi saat ban kehilangan traksi dengan jalan akibat genangan air, yang dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan kondisi ban dalam keadaan prima sebelum berkendara saat mudik, terutama saat hujan.
Demikian tips aman berkendara dari kami agar perjalanan mudik masyarakat aman dan nyaman, selamat sampai tujuan masing-masing. Ant/berbagaisumber
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 3 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 4 Polda Sulawesi Barat Menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
- 5 Rupiah Tak Kuasa Hadapi Tekanan Bertubi-tubi, Simak Prosyeksinya