Deteksi Kanker dari Sampel Air Liur Semakin Menjanjikan
Berdasarkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, alat tersebut menganalisis sampel air liur untuk aktivitas gen (khususnya, messenger RNA) milik komunitas bakteri yang bertempat di mulut. Untuk alasan yang tidak diketahui, komunitas ini berubah ketika tumor berkembang di bibir, lidah, tenggorokan, atau sekitarnya.
"Selama beberapa dekade, sampel air liur dianggap sebagai 'anak tiri' dari sampel darah," kata ahli kimia Chamindie Punyadeera, yang menghabiskan satu dekade mengerjakan tes diagnostik air liur Viome, kepadaSmithsonian.
Saat ini di Universitas Griffith di Australia, Punyadeera adalah penulis utama studi tahun 2021 yang menjelaskan perkembangan tes di NPJ Genomic Medicine.
Di masa mendatang teknik untuk menganalisisnya air liar semakin maju dan pemahaman yang lebih baik berkembang tentang informasi apa yang dapat disimpannya. "Karena air liur dapat dikumpulkan secara non-invasif, pasien yang diberdayakan dapat mengambil banyak sampel dan menjadi pengawas tes diagnostiknya sendiri," prediksi Punyadeera.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya