Dampak Resesi AS ke Indonesia masih Terbatas
Kondisi tersebut bisa dilakukan dengan membuat iklim investasi lebih kondusif, dengan memudahkan prosedur memulai bisnis, waktu perizinan dipersingkat dan memberi kepastian hukum kepada investor.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami resesi ekonomi setelah perekonomiannya berkontraksi dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal I-2020 berkontraksi atau negatif 5 persen dan pada kuartal II seperti prediksi awal Kementerian Perdagangan akan menyusut 9,5 persen.
Resesi yang melanda negara ekonomi terbesar dunia itu akibat dampak pandemi Covid-19 yang membuat semua aktivitas bisnis di negara tersebut terhenti sehingga jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Secara tahunan, kontraksi pada kuartal II itu mencapai 32,9 persen atau penurunan terdalam negara adidaya itu secara tahunan sejak 1947. Konsumsi masyarakat yang berkontribusi
dua pertiga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS merosot 34,6 persen secara tahunan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya