
Cegah Perdagangan Satwa Liar, BKSDA Maluku Tingkatkan Pengawasan Selama Angkutan Lebaran
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku meningkatkan pengawasan terhadap peredaran tumbuhan satwa liar (TSL) selama periode angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Foto: Antara FotoCegah Perdagangan Satwa Liar, BKSDA Maluku Tingkatkan Pengawasan Selama Angkutan Lebaran
Ambon, 21/3 (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku meningkatkan pengawasan terhadap peredaran tumbuhan satwa liar (TSL) selama periode angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan dan perdagangan ilegal satwa yang kerap terjadi saat lonjakan arus mudik dan balik.
“Pengawasan ini menjadi bagian dari rencana operasi (Renops) dalam rangka Monitoring Kesiapan dan Pengamanan Angkutan Udara Lebaran 1446 H di Bandar Udara Pattimura Ambon,” kata Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Maluku Seto, di Ambon, Jumat.
Langkah tersebut dibahas dalam Pertemuan Anggota Komite Keamanan Bandar Udara/Airport Security Committee (ASC) Ke-1 Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandar Udara Pattimura Ambon pada Kamis, 20 Maret 2025, di salah satu hotel di Ambon.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, maskapai, serta mitra terkait yang tergabung dalam Airport Security Committee (ASC) Bandar Udara Pattimura Ambon.
Sejumlah pemaparan disampaikan oleh Tim Densus 88 Mabes Polri Wilayah Maluku serta para pejabat dari PT Angkasa Pura Indonesia yang membidangi keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Diharapkan, pertemuan ini semakin memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menjaga keamanan penerbangan, termasuk mengantisipasi potensi penyelundupan satwa liar selama periode Lebaran,” ujarnya.
Selain memperketat pengawasan di Bandara Pattimura, BKSDA Maluku juga akan meningkatkan patroli di pelabuhan dan jalur darat yang berpotensi menjadi jalur keluar-masuk satwa liar secara ilegal.
Langkah ini dilakukan dengan menggandeng aparat penegak hukum, termasuk kepolisian dan Bea Cukai, guna memastikan tidak ada celah bagi para pelaku penyelundupan satwa dilindungi.
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan terkait perdagangan satwa liar ilegal.
BKSDA Maluku menegaskan bahwa perlindungan satwa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah Maluku.
“Kami bersama pihak terkait berkomitmen untuk memperketat pengawasan guna melindungi kekayaan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut,” ucap Seto.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
- 5 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
Berita Terkini
-
Modest Fashion Berkibar, Ramadan Runway 2025 Jadi Gerbang Menuju Kancah Internasional
-
MS Amadea Berlabuh di Sabang, 521 Wisatawan Jelajahi Eksotisme Barat Indonesia
-
Rahasia Kulit Glowing Saat Puasa, Dokter Ungkap Tips Jitu
-
Film Qodrat 2 Segera Tayang Lebaran 2025, Dibintangi Vino G Bastian dan Acha Septriasa
-
BPJS Kesehatan Siapkan Antisipasi Lonjakan Pasien Setelah Lebaran