Koran-jakarta.com || Senin, 24 Mar 2025, 17:20 WIB

Bursa Merah, Airlangga: IHSG Bergerak Sesuai Ritme Pasar

  • IHSG

JAKARTA - Jika IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengalami koreksi dalam, dampaknya bisa meluas ke berbagai aspek ekonomi dan investasi. Nilai portofolio saham turun sehingga menyebabkan potensi kerugian (unrealized loss) atau kepanikan.

Ket. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Doc: ANTARA/ Bayu Saputra

Selain itu, dana investasi, seperti reksa dana dan dana pensiun, bisa terkena dampak negatif karena aset yang mereka kelola menyusut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami koreksi cukup signifikan hari ini lebih dipengaruhi oleh dinamika pasar.

"Ya kita lihat aja perkembangan (pasar), namanya market ada (dinamika) daily (harian)," ujar Airlangga usai konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3).

Namun saat ditanya apakah ada faktor pengaruh dari susunan kepengurusan pejabat Danantara yang diumumkan hari ini, dirinya tidak menjawab.

Sebagaimana diketahui, pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (24/3), IHSG sedang mengalami tekanan dengan koreksi 143,96 poin atau 2,30 persen ke posisi 6.114,22.

Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyampaikan potensi IHSG untuk rebound masih ada, apabila investor mendapatkan sinyal positif dari kebijakan ekonomi dan stabilitas politik Indonesia.

"Investor akan sangat memperhatikan langkah-langkah pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan yang ada agar kepercayaan pasar dapat kembali pulih," terang Hendra.

Ia menjelaskan, bahwa penurunan IHSG mencerminkan adanya ketidakpastian yang terjadi di pasar modal Indonesia, yang dipengaruhi oleh beragam faktor dari tingkat domestik maupun global.

Selain faktor musiman dan koreksi saham-saham besar, lanjutnya, sentimen negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin diperburuk dengan penurunan penerimaan pajak dan tingkat konsumsi masyarakat yang menurun.

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin melemah, yang berpotensi berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Investor pun lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, sehingga menyebabkan pasar cenderung bergerak lebih rendah," ujar Hendra.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, koreksi signifikan juga disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang melambat, termasuk penurunan daya beli dan meningkatnya PHK, sehingga memperburuk sentimen pasar.

Ia mengatakan bahwa rilis kebijakan ekonomi seperti hasil konferensi pers Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Himbara akan dapat mempengaruhi arah pasar saham dalam beberapa waktu ke depan.

"Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800," ujar Hendra.

Ia menyebut perkembangan pasar saham akan sangat bergantung pada respons pelaku pasar terhadap pengumuman yang akan datang, serta kondisi ekonomi domestik dan global.

Sebagai informasi, pada hari ini, Senin (24/3) siang, BPI Danantara melangsungkan konferensi pers dalam rangka menyampaikan pengumuman strategis dan signifikan bagi perkembangan kelembagaan BPI Danantara Indonesia.

Sementara itu, dalam tiga hari ke depan mulai Senin (24/3) sampai Rabu (26/3), Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan melangsungkan RUPST, diantaranya Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, serta Bank BTN.

Tim Redaksi:
A
M

Like, Comment, or Share:

Mudik Gratis ke Kepulauan Seribu

Mudik Gratis ke Kepulauan Seribu

2025-03-27 | Fajar Alim M

Jak Cloth Lebaran

Jak Cloth Lebaran

2025-03-27 | Fajar Alim M

Persiapan Hari Raya Nyepi

Persiapan Hari Raya Nyepi

2025-03-27 | Fajar Alim M

Harga gabah petani mengalami penurunan

Harga gabah petani mengalami penurunan

2025-03-27 | Fajar Alim M


Artikel Terkait