Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis I Pengelolaan Kredit Mesti Diawasi Lebih Ketat

Bank Sistemik Bertambah, Risiko Sistem Keuangan Meningkat

Foto : Sumber: Bank Indonesia – Litbang KJ/and/ones
A   A   A   Pengaturan Font

"Salah satunya karena kredit macet terutama di sektor konsumsi, seperti kredit kendaraan bermotor maupun properti. Itu salah satu indikasi pelemahan daya beli masyarakat," kata peneliti Indef, Bhima Yudhistira, di Jakarta, Selasa (1/5).

Selain itu, lanjut dia, hingga 2017 masih banyak persoalan sengketa kredit macet yang belum selesai. Artinya, restrukturisasi kredit macet masih terus berjalan di beberapa bank.

Menurut Bhima, resiko di sistem keuangan beresiko naik karena perbankan terlalu agresif dan optimistis pada periode 2014-2016.

"Nah, ini dampaknya baru terasa pada 2018," jelas dia. Bank yang disebut berdampak sistemik merupakan bank yang jika mengalami gangguan likuiditas atau kolaps akan berdampak ke perbankan lain, bahkan berpotensi menimbulkan krisis di sektor keuangan.

Bhima menilai pengawasan perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kurang optimal. Sebab, beberapa bank memiliki kredit macet atau non-performing loan (NPL) di atas 5 persen.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top