![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
'Banjir Datang, Warga Siapkan Rambu-rambu Kebencanaan
I Warga melintasi jalan di Kampung Lubang, Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, Jumat (4/12).
Foto: ANTARA/LAILY RAHMAWATYAda yang beda dilakukan warga Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, hadapi musim hujan.
Warga yang tinggal di kawasan rawan banjir ini tidak membuat tanggul tetapi memasang rambu-rambu kebencanaan.
Untuk apa? Rambu-rambu biar banjir bandang tidak lewat? Lurah Pengadegan, Azhari, mengatakan rambu-rambu kebencanaan tersebut dipasang di sejumlah RT yang rawan banjir termasuk di Kampung Lubang.
"Untuk di Kampung Lubang sudah dibuat papan-papan penanda arah evakuasi, sebetulnya warga sudah tahu jalur evakuasinya, tetapi tetap kita buatkan tanda-tanda itu," kata Azhari.
Rambu-rambu kebencanaan tersebut terpasang di sejumlah titik di Kampung Lubang, seperti rambu atau atau jalur evakuasi tertempel di dinding rumah warga menunjukkan arah evakuasi warga per RT.
Selain tanda evakuasi, juga ada tanda ketinggian air yang terpasang di balai warga di RW 01.
Azhari menjelaskan, tanda jalur evakuasi tersebut disesuaikan dengan jalur evakuasi warga sesuai RT menuju tempat evakuasinya yang sudah ditentukan. "Contohnya di RT 05, 06 dan 07 Kampung Lubang, misalnya warga RT 05 itu pengungsiannya di Madrasah Amanatul Ilmiah maka rambu jalur evakuasinya diarahkan menuju ke sana," ujar Azhari.
Berbeda pada tahun sebelumnya, lokasi evakuasi warga terdampak banjir ditambah selain di GOR Pancoran, Rusunawan Pengadegan, Kantor Kecamatan Pancoran, SDN 03, juga tersebar dari sejumlah lokasi lainnya.
Penambahan ini terkait dengan protokol kesehatan Covid-19 yang harus dijalankan para pengungsi nantinya, karena tidak dibolehkannya berkerumun.
"Jadi walaupun warga sudah tau lokasi pengungsiannya sesuai RT masing-masing, kita tetap memasang rambu-rambu tersebut untuk mengingatkan warga," kata Azhari.
Terdapat dua RW di Kelurahan Pengadegan yang rawan banjir yakni RW 01 dan RW 02, dengan luas area terdampak kurang lebih tiga hektare. Wilayah ini tergolong lokasi terparah terdampak banjir, ketinggian air bisa mencapai tujuh meter terutama di Kampung Lubang.
Pada banjir Januari 2020 lalu, sedikitnya ada 1.700 warga yang terdampak banjir harus mengungsi. Proses penyelesaian banjir memakan waktu hampir enam hari.
- Baca Juga: Petugas Siap Bantu Warga Akses "Satu Sehat Mobile"
- Baca Juga: Warga Akan Dibantu Mengakses SSM
Kelurahan Pengadegan ditunjuk sebagai Kampung Siaga Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama lima wilayah lainnya yang ada di Ibu Kota. n Ant/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Klasemen Liga 1: Dewa United Geser Persija di Posisi Kedua
Berita Terkini
-
P3RSI Meminta Pemprov DKI Jakarta Menunda Kenaikan Tarif air di Rumah Susun
-
Para Pemimpin Negara dan Teknologi Berkumpul di Paris, Hadiri KTT AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Wamentan Sebut HPP Gabah Rp6.500/Kg Komitmen Presiden Sejahterakan Petani
-
Tambah Pasokan
-
Mau Cek Kesehatan Gratis, Segera Unduh Aplikasi Satu Sehat Mobile