Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 09 Feb 2025, 20:15 WIB

Petugas Siap Bantu Warga Akses 'Satu Sehat Mobile'

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dijumpai di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).

Foto: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan petugas kesehatan di puskesmas siap membantu warga yang kesulitan mengakses aplikasi "Satu Sehat Mobile" (SSM) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang mulai dilaksanakan secara nasional pada Senin (10/2).

"Kalau ada warga yang kesulitan atau belum mendonwload (mengunduh) "Satu Sehat Mobile' itu sudah bisa dibantu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan masyarakat perlu melakukan registrasi secara daring melalui aplikasi agar membantu petugas puskesmas lebih cepat melakukan pelayanan.

"Ketika mendaftar di 'Satu Sehat Mobile', pasien mengisi data diri lalu ada skrining mandiri apakah ada risiko merokok atau tidak, risiko jantung dan lainnya. Itu menjadi informasi awal bagi kami untuk melakukan skrining," jelas Ani.

Nantinya, warga yang sudah mendaftar bisa datang ke puskesmas pada waktu yang telah ditentukan. Terdapat 44 puskesmas yang ada di tiap kecamatan yang siap membantu warga memeriksa kesehatannya secara gratis.

Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan, warga akan mendapatkan edukasi kesehatan agar target program cek kesehatan gratis dapat lebih maksimal.

"Karena dari cek kesehatan gratis itu kami ingin cek risiko penyakit, sehingga bisa dicegah. Kemudian, menentukan deteksi dini dari penyakit, sehingga kalau ada penyakit-penyakit yang ditemukan bisa diobati secara dini," ujarnya.

Selain itu, tambah dia, pemerintah ingin membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pola hidup sehat.

Ani mengingatkan program yang akan dijalankan secara nasional tersebut tidak termasuk pengobatan dan tindakan bila nantinya ditemukan penyakit.

"Jadi, misalnya cek gigi, ketika mengakses poliklinik gigi yang dilakukan adalah diperiksa semua ada yang bolong enggak, dan lainnya. Yang bolong tidak ditambal," ujar dia.

Adapun pengobatan dan tindakan, nantinya menggunakan mekanisme terpisah baik di puskesmas maupun rumah sakit.

Redaktur: -

Penulis: Alfred, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.