![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Petugas Siap Bantu Warga Akses 'Satu Sehat Mobile'
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dijumpai di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).
Foto: ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan petugas kesehatan di puskesmas siap membantu warga yang kesulitan mengakses aplikasi "Satu Sehat Mobile" (SSM) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang mulai dilaksanakan secara nasional pada Senin (10/2).
"Kalau ada warga yang kesulitan atau belum mendonwload (mengunduh) "Satu Sehat Mobile' itu sudah bisa dibantu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan masyarakat perlu melakukan registrasi secara daring melalui aplikasi agar membantu petugas puskesmas lebih cepat melakukan pelayanan.
"Ketika mendaftar di 'Satu Sehat Mobile', pasien mengisi data diri lalu ada skrining mandiri apakah ada risiko merokok atau tidak, risiko jantung dan lainnya. Itu menjadi informasi awal bagi kami untuk melakukan skrining," jelas Ani.
Nantinya, warga yang sudah mendaftar bisa datang ke puskesmas pada waktu yang telah ditentukan. Terdapat 44 puskesmas yang ada di tiap kecamatan yang siap membantu warga memeriksa kesehatannya secara gratis.
Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan, warga akan mendapatkan edukasi kesehatan agar target program cek kesehatan gratis dapat lebih maksimal.
"Karena dari cek kesehatan gratis itu kami ingin cek risiko penyakit, sehingga bisa dicegah. Kemudian, menentukan deteksi dini dari penyakit, sehingga kalau ada penyakit-penyakit yang ditemukan bisa diobati secara dini," ujarnya.
Selain itu, tambah dia, pemerintah ingin membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pola hidup sehat.
Ani mengingatkan program yang akan dijalankan secara nasional tersebut tidak termasuk pengobatan dan tindakan bila nantinya ditemukan penyakit.
"Jadi, misalnya cek gigi, ketika mengakses poliklinik gigi yang dilakukan adalah diperiksa semua ada yang bolong enggak, dan lainnya. Yang bolong tidak ditambal," ujar dia.
Adapun pengobatan dan tindakan, nantinya menggunakan mekanisme terpisah baik di puskesmas maupun rumah sakit.
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Berita Terkini
-
DMMX Memperluas Jangkauan Digital Cloud Signage Berbasis AI ke Gerai Xiaomi di Seluruh Amerika Selatan
-
Peraih Diaspora Heroes BNI di Korsel Sukses Buka Usaha Hingga Kembangkan Warung Nusantara
-
Mahasiswa FTUI Ciptakan Instalasi Bambu Modular untuk Hidupkan Tradisi Lokal
-
Pantun Bisa Jadi Soft Power Dunia
-
BPJS Kesehatan Cabang Kediri Menjelaskan 144 Diagnosis Penyakit yang Ditangani FKTP