Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 26 Feb 2025, 03:15 WIB

Bahan Pangan Tersedia di Seluruh Wilayah Banten

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nana Supiana.

Foto: ANTARA/HO-Pemprov Banten

TANGERANG – Masyarakat yang berada di wilayah Provinsi Banten, termasuk Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang tidak perlu was-was karena menjelang puasa kebutuhan bahan pangan tercukupi.

“Saat ini, kondisi inflasi Banten masih stabil. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai sektor,” jelas Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana, di Serang, Banten, Selasa. Koordinasi antara lain dengan Dinas Perindustrian-Perdagangan, Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan. Tujuannya, untuk memastikan harga tetap stabil dan pasokan cukup.

Nana menjelaskan, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten secara aktif terus memantau 23 komoditas strategis. Contoh, beras premium dan medium, minyak, tepung, serta gula pasir. Sebab, tren peningkatan permintaan terhadap komoditas pangan itu biasanya terjadi ketika menjelang, saat puasa.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Tangerang Selatan mengalami fluktuasi harga untuk komoditas tertentu seperti cabai rawit, bawang merah, dan telur.

“Sesuai arahan Gubernur dan Wagub, kita terus memastikan pengendalian,” tambah Nana. Pengendalian ditempuh dengan ketersediaan stok, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Maka, sinergisitas seluruh stakeholder harus terjalin baik. Tidak hanya pihak yang terlibat dalam TPID, tapi semua unsur seperti pengusaha. “Tim ini bisa mengidentifikasi potensi kenaikan harga pasar,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menyatakan ketersediaan komoditas beras di Banten relatif aman. Dia memastikan Perum Bulog memiliki kewajiban menyerap 36.000 ton beras hingga April. Sedangkan produksi beras di Banten diperkirakan mencapai 520.000 ton.

“Angka 36.000 ton itu sangat kecil dibandingkan produksi. Bulog harus optimis dan segera menyerap gabah petani dengan harga minimal 6.500 per kilogram sesuai dengan standar kualitas,” ujar Agus. Namun, Agus menyoroti potensi kenaikan harga telur ayam akibat meningkatnya permintaan di berbagai sektor, termasuk industri makanan dan usaha kecil.

“Daging ayam relatif aman. Tetapi telur harus diantisipasi karena konsumsi tinggi menjelang puasa. Selain itu, distribusi telur dan daging ayam dari Banten ke luar daerah juga menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Pangan Unggulan

Sementara itu, Holding BUMN Pangan ID Food menyiapkan produk-produk pangan unggulan dalam Operasi Pasar Pangan Murah yang dilaksanakan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, menuturkan telah menyiapkan daging kerbau, gula, dan minyak goring. Harganya terjangkau setara eceran tertinggi.

Dia menyebut, daging kerbau dijual 75.000 per kilogram. Gula konsumsi 15.000 per kilogram dan minyak goreng 14.700 per liter. “Sesuai dengan arahan pemerintah, tidak ada yang melebihi HET,” ujar Sis Apik.

Pada tahap awal, operasi pasar hadir di enam provinsi: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Menurut Sis, saat ini ID Food sudah mulai memasok produk pangan dan melaksanakan operasi pasar di Kantor Posbeberapa kabupaten.

Dia merinci lokasi operasi pasar yang dipasok pada tahap awal pelaksanaan sebelum puasa untuk Banten diadakan di Serang dan Tangerang. Sedangkan untuk Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Selatan, dan Timur. wid/Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.