Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 25 Feb 2025, 11:02 WIB

Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri

Band Sukatani saat manggung di konser Crowd Noise di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025).

Foto: Antara

JAKARTA – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini menjadi perbincangan publik setelah merilis lagu berjudul "Bayar, Bayar, Bayar" pada Juli 2024. Lagu ini merupakan bagian dari album mereka yang bertajuk "Gelap Gempita" dan mengangkat isu korupsi serta pungutan liar.

Dalam liriknya, mereka secara tegas menyentil praktik tersebut, termasuk dugaan keterlibatan beberapa oknum kepolisian. Salah satu bagian lirik yang menyebut "bayar polisi" memicu kontroversi dan diskusi panas di media sosial.

Banyak pihak yang menafsirkan lagu ini sebagai kritik langsung terhadap kepolisian secara umum, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk ekspresi kebebasan berpendapat dalam musik. Perdebatan ini semakin meluas, mengundang berbagai respons dari warganet dan komunitas musik.

Pada 20 Februari 2025, dua anggota Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati, akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram resmi mereka.

Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa lagu ini ditujukan untuk mengkritik perilaku oknum tertentu, bukan institusi Polri secara keseluruhan.

Tak lama berselang, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak Band Sukatani untuk menjadi duta Polri dalam rangka semangat perbaikan Korps Bhayangkara ke depan.

“Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata Kapolri Sigit dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (23/2).

Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa usulan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk berbenah menjadi lebih baik.

“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kepolisian tidak antikritik dan menerima berbagai masukan yang diberikan oleh masyarakat.

“Bagi kami, kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri,” ujarnya.

Sukatani merupakan grup musik punk asal Indonesia yang berbasis di Purbalingga, Jawa Tengah. Band ini dibentuk pada tahun 2022 dan digawangi oleh dua personel utama, yaitu vokalis Novi Chitra Indriyati, yang dikenal dengan nama panggung Twister Angel, serta gitaris Muhammad Syifa Al Ufti, atau Alectroguy.

Mereka dikenal dengan gaya bermusik punk new wave yang kerap mengangkat isu-isu sosial dalam lirik lagu mereka.

Sejak awal, Sukatani memilih tampil secara anonim dengan mengenakan topeng balaclava. Identitas mereka baru terungkap setelah oknum pihak kepolisian menekan mereka untuk menarik lagu "Bayar, Bayar, Bayar" dan membuat video permintaan maaf di media sosial.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara, Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.