Astronot Tiongkok Berhasil Produksi Oksigen di Luar Angkasa
Astronot Wang Haoze yang merupakan salah satu awak Shenzhou-19 sedang menjalankan tugas di stasiun luar angkasa Tiangong pada Senin (20/1). Kantor berita SCMP pada Senin melaporkan bahwa awak Shenzhou-19 telah berhasil melakukan eksperimen
Foto: Xinhua/Liu FangBEIJING - Awak wahana luar angkasa Tiongkok, Shenzhou-19, telah melakukan serangkaian eksperimen fotosintesis buatan di stasiun luar angkasa Tiangong. Serangkaian eksperimen itu menghasilkan oksigen (O2) dan komponen bahan bakar roket untuk pertama kalinya dalam sejarah, menurut laporan South China Morning Post (SCMP), Senin (20/1).
“Dalam serangkaian 12 eksperimen menggunakan perangkat berbentuk laci, awak Shenzhou-19 mampu memproduksi oksigen dan etilena - hidrokarbon yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar wahana luar angkasa,” demikian laporan SCMP.
Eksperimen terkait fotosintesis sebelumnya telah dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dengan fokus pada menanam tumbuhan dan mempelajari pengaruh mikrogravitasi pada fotosintesis alami, menurut laporan itu.
Namun, ISS dikabarkan lebih mengandalkan elektrolisis untuk mendukung kebutuhan hidup astronot, yaitu menggunakan listrik dari panel surya stasiun untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen, sehingga menyediakan udara bagi astronot untuk bernapas.
Tiongkok sendiri telah menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong pada November 2022 lalu.
Stasiun itu dapat menampung tiga astronot dan diperkirakan memiliki masa operasi hingga 15 tahun. SB/Ant/Sputnik-OANA/I-1
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030