AS-Filipina Tandatangani Kesepakatan tentang Pembagian Informasi Militer
Pertemuan Menhan AS Lloyd James Austin III dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. di Manila pada bulan Februari 2023.
Foto: The New York TimesMANILA - Kepala pertahanan AS dan Filipina menandatangani perjanjian pada hari Senin (18/11) tentang pembagian informasi dan teknologi militer rahasia, saat kedua sekutu lama itu memperdalam kerja sama dalam upaya melawan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menandatangani kesepakatan dengan mitranya dari Filipina Gilberto Teodoro pada awal kunjungan ke Manila yang juga akan mencakup pertemuan dengan Presiden Ferdinand Marcos.
Perjanjian Keamanan Umum Informasi Militer memungkinkan pembagian informasi rahasia yang dapat menguntungkan pertahanan nasional sekutu AS, dan memperlancar penjualan teknologi rahasia tertentu, kata para pejabat.
Austin dan Teodoro tidak memberikan pernyataan apa pun pada upacara penandatanganan, tetapi Departemen Pertahanan Filipina mengatakan dokumen tersebut merupakan "langkah penting untuk meningkatkan pembagian informasi dan memperdalam interoperabilitas antara Filipina dan AS".
Hal ini terjadi saat pemerintahan Marcos menolak klaim teritorial Beijing atas sebagian besar Laut Tiongkok Selatan dan saat presiden terpilih Donald Trump bersiap untuk kembali menjabat.
Tiongkok menepis putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum, dan telah mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai yang menurut Manila mengganggu kapalnya dan menghalangi mereka mengakses beberapa terumbu karang dan pulau di perairan tersebut.
Hal ini menyebabkan konfrontasi keras yang mengakibatkan cedera pada personel Filipina dan kerusakan pada kapal mereka dalam 18 bulan terakhir.
Hal itu memicu kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dapat terseret ke dalam konflik bersenjata karena perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina.
Departemen Pertahanan Filipina mengatakan Austin akan mengunjungi pulau barat Palawan pada hari Selasa untuk bertemu dengan pasukan Filipina yang bertanggung jawab untuk berpatroli di Laut Tiongkok Selatan dan mempertahankan pos-pos terdepan.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu