Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mafia Pangan I Isu Penimbunan yang Muncul Tiap Tahun Pertanda Ketahanan Pangan Terancam

Aparat Harus Menindak Tegas Penimbun Kedelai

Foto : ANTARA/FAUZAN

KEDELAI LANGKA I Pekerja sedang membuat tahu di Semanan, Jakarta Barat, Kamis (7/1). Kelangkaan kedelai di pasar menyebabkan harganya melonjak sehingga membebani para pengusaha mikro. Sebab itu, para pelaku penimbun kedelai harus ditindak tegas karena merugikan masyarakat luas.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, menyatakan tidak segan memproses hukum importir kedelai yang mencoba menimbun dan memainkan harga.

"Polri merespons kelangkaan kedelai di pasar, terutama importir, apabila di temukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Argo.

Menurut Argo, Satgas Pangan Bareskrim Polri sudah mengecek gudang-gudang importir kedelai pada Selasa (5/1), yaitu gudang milik PT Segitiga Agro Mandiri di Bekasi. Dari hasil temuan menyebutkan perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai dari Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan.

"Kedelai impor tersebut diperuntukkan memenuhi industri tahu dan tempe untuk kualitas II, juga untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai, serta produk turunan lainya," ujar Argo.

Satgas juga mendatangi gudang PT Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten. Ditemukan fakta, kedelai yang diimpor perusahaan itu masuk pada 4 Januari 2021 sebanyak 400 ton dan baru siap didistribusikan 300 ton, sehingga stok yang tersisa 100 ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top