Akar Kekerasan Infrastruktur yang Menjerumuskan "Orang Laut" Menjadi Pemulung
Sekumpulan Orang Laut di perahu kajang sebagai tempat tinggal mereka.
Kondisi Orang Laut saat ini justru semakin nahas karena perubahan iklim yang memperparah musim badai di perairan Kepulauan Riau. Sebagian dari mereka yang nelayan tak bisa berlayar mencari ikan. Sementara, di daratan tak banyak kesempatan karena pendidikan Orang Laut yang rendah dan stigma mereka sebagai warga kelas dua. Pencarian pun berakhir di tempat pembuangan akhir, untuk mengais sisa-sisa makanan dan pakaian.
Masa depan Orang Laut
Hingga saat ini pembangunan Batam belum menunjukkan tanda-tanda berhenti.
Tahun 2024, atas nama transisi energi terbarukan, rencana pengembangan kawasan industri Rempang Eco City akan berdampak pada Orang Laut yang ada di Rempang-Galang. Belum lagi rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan yang melewati Tanjungsauh diyakini akan berdampak pada Orang Laut di Kampung Air Mas.
Pemerintah sepatutnya memberi perhatian pada kondisi Orang Laut di Kota Batam. Alangkah memilukan kalau Orang Laut yang merupakan penduduk asli Kota Batam malah tersisih dalam pembangunan di wilayah mereka sendiri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya