8-10 Persen Orang Indonesia Idap Penyakit Langka, Apa yang Harus Dilakukan?
Toheed dari Bhopal India menderita penyakit langka Distrofi Otot Duchenne (Duchenne Muscular Dystrophy) sehingga tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda.
Selain itu, universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan farmasi dapat bergabung untuk mengeksplorasi sifat penyakit langka dan menemukan pengobatannya.
Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah penggunaan ulang obat, yang melibatkan penggunaan obat yang telah disetujui untuk indikasi baru (drug-repurposing approach), termasuk untuk penyakit langka. Hal ini dapat memberikan pilihan pengobatan yang lebih terjangkau.
Pendirian BGSi dan fasilitas cryo-EM menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mendiagnosis dan meneliti penyakit langka.
Dengan kemitraan dan strategi yang tepat, Indonesia memiliki posisi strategis untuk membuat terobosan dalam memahami kompleksitas penyakit langka dan mengembangkan pengobatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Yonika Larasati, PhD student, Université de Genève dan Sarmoko, Faculty Member at Pharmacy Department, Institut Teknologi Sumatera
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya