Koran-jakarta.com || Kamis, 27 Mar 2025, 16:10 WIB

Juru Bicara Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

  • palestina
  • Gaza
  • Hamas

JAKARTA - Juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanoua, dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Gaza utara.

Juru Bicara Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Ket. Serangan Israel terhadap Palestina

Doc: AFP Juru Bicara Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Kabar tersebut disampaikan oleh media yang berafiliasi dengan Hamas pada Kamis (27/3) pagi, menjadikannya tokoh terbaru dari kelompok tersebut yang terbunuh sejak Israel kembali melancarkan operasinya di wilayah itu.

Menurut laporan televisi Al-Aqsa, Al-Qanoua meninggal setelah tendanya menjadi sasaran serangan udara di Jabalia. Serangan yang sama juga menyebabkan beberapa orang terluka, sementara dalam serangan terpisah, sedikitnya enam orang tewas di Kota Gaza dan satu orang di Khan Younis, Gaza selatan, seperti yang dikonfirmasi oleh sumber medis setempat.

Sebelumnya, Israel juga telah membunuh dua anggota senior Hamas, yakni Ismail Barhoum dan Salah al-Bardaweel. Kedua tokoh tersebut merupakan bagian dari badan politik Hamas yang beranggotakan 20 orang, di mana hingga saat ini 11 anggota telah terbunuh sejak perang dimulai pada akhir 2023, menurut sumber dari Hamas.

Israel kembali melanjutkan serangannya setelah menghentikan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan. Pengeboman dan operasi darat yang kembali digencarkan bertujuan untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas agar membebaskan para sandera yang masih berada dalam tahanannya.

Sejak Israel melanjutkan serangan militer besar-besaran di Gaza pada 18 Maret, setidaknya 830 orang telah tewas, dengan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza. Situasi ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah yang telah mengalami kehancuran luas akibat perang.

Israel dan Hamas saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang melanggar gencatan senjata yang telah diterapkan sejak Januari. Selama periode gencatan tersebut, sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza sempat mendapatkan jeda dari pertempuran, tetapi kini mereka kembali menghadapi serangan yang intensif.

Hamas mengklaim bahwa Israel telah menggagalkan upaya para mediator untuk menegosiasikan kesepakatan damai yang lebih permanen. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan ini diperintahkan karena Hamas menolak proposal untuk memperpanjang gencatan senjata.

Ia juga kembali mengancam akan merebut wilayah di Gaza jika Hamas tidak segera membebaskan para sandera yang masih mereka tahan.

Tim Redaksi:
P
L

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Paundra Zakirulloh

Artikel Terkait