Sejumlah Infrastruktur Air di IKN Telah Selesai Dibangun
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
- Pembangunan IKN
- Pemindahan IKN
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga saat ini telah menyelesaikan pembangunan beberapa infrastruktur guna mendukung ketersediaan air di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Ket. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Doc: ISTIMEWA
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, di Jakarta, Senin (29/4), mengatakan infrastruktur tersebut, antara lain Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku yang dibangun untuk mendukung pembangunan dan memenuhi kebutuhan air di Nusantara.
Seperti dikutip dari Antara, Bob mengatakan Bendungan Sepaku Semoi merupakan proyek strategis nasional untuk menyediakan air baku IKN, serta mereduksi banjir di kawasan hilir. Bendungan dengan tinggi 25 meter dan panjang 450 meter itu dapat membendung air hingga 16,17 juta meter kubik.
Bob mengatakan Bendungan Sepaku Semoi juga dapat menyalurkan kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 liter per detik disalurkan ke IKN dan sisanya 500 liter per detik dialirkan ke Balikpapan.
Selain bendungan, tambah Bob, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku yang dapat menyalurkan air hingga 3.000 liter per detik. Proyek ini dibangun untuk menyuplai air bersih ke Ibu Kota baru.
Selain itu, Bob mengatakan Embung Mentawir juga telah diselesaikan untuk memenuhi kebutuhan air persemaian modern berbagai jenis bibit pohon. Embung yang bisa menampung air 16.000 meter kubik ini diharapkan dapat membantu penghijauan IKN dan menjaga kelestarian lingkungan.
Bangun 19 Embung
Anda mungkin tertarik:
Konservasi sumber daya air juga menjadi fokus utama dalam pembangunan IKN. Bob menyebut saat ini terdapat 19 embung yang sedang dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Embung-embung ini berfungsi sebagai penyimpanan air baku non-air minum.
Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam atau cekungan yang digunakan untuk menampung air hujan, air limpasan, dan sumber air lainnya.
Air yang ditampung di embung dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pertanian untuk mengairi sawah atau ladang saat musim kemarau, peternakan, perikanan, rumah tangga, dan pengendalian banjir.
"Untuk pengendalian banjir, beberapa kegiatan peningkatan kapasitas sungai dan pembangunan kolam retensi sedang dilaksanakan, salah satu yang telah selesai adalah kolam retensi SG-03 di KIPP. Kolam retensi SG-03 KIPP memiliki volume penampungan 16,17 juta meter kubik dan dapat mereduksi banjir hingga 231,81 meter kubik per detik.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) instalasi pengolahan air (IPA) untuk IKN dilakukan dalam perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024, di Bali.
"Beberapa MoU hibah yang nantinya ditandatangani dalam WWF ke-10 di Bali, salah satunya adalah instalasi pengolahan air atau water treatment plant di IKN dari Korea Selatan," ujar Basuki.
Infrastruktur sumber daya air IPA di IKN tersebut diperkirakan memiliki kapasitas 300 liter per detik. "Sekarang sudah ada persiapan di lapangan, namun MoU akan ditandatangani secara seremonial di WWF," kata Basuki.
Selain penandatanganan MoU tentang IPA di IKN, Basuki mengatakan terdapat beberapa MoU lagi yang akan ditandatangani di antaranya dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), dan Finlandia.
Kementerian PUPR terus menerima rencana penandatanganan MoU-MoU dalam perhelatan WWF ke-10 di Bali. Basuki mengatakan penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga menjadi forum air bagi seluruh dunia yang digelar tiga tahun sekali.
"Apa keuntungan bagi Indonesia dan concrete deliverable-nya? Pertama, kita akan mendapatkan Center of Excellence on Water and Climate Resilience yang ada di Yogyakarta yang didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Ini bukan hanya untuk Indonesia, melainkan juga negara-negara South-South Cooperation," katanya pula.