Pelajaran Teori Dimodifikasi Jadi Terapan

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto mengatakan kurikulum pendidikan vokasi bakal mengalami inovasi signifikan. Mata pelajaran berbasis akademis atau teori bakal dimodifikasi agar bersifat terapan.

"Matematika, Bahasa Indonesia, IPA itu akan dijadikan matematika terapan, bahasa Indonesia terapan, IPA terapan," kata Wikan, di Jakarta, Jumat (5/2).

Wikan menyebut di sekolah-sekolah vokasi masih banyak terdapat mata pelajaran yang bersifat teoritis. Padahal, sifat mata pelajaran tersebut tidak sinkron dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

"Di sisi lain, pendidikan vokasi membutuhkan sinkronisasi industri, tantangan riil, dan kewirausahaan yang ada saat ini.Jadi, mata pelajarannya akan divokasikan dan nilai harus diambil dari bagaimana siswa menerapkan mata pelajarannya pada proyek terapan," jelasnya.

Berbasis Proyek

Lebih jauh Wikan menjelaskan penerapan penyesuaian mata pelajaran dalam pembelajaran terapan menggunakan kurasi melalui strategi project based learning. Pada pendidikan vokasi, project based learning akan menjadi basis kuat penyelenggaraan pembelajaran.

Dia juga mendorong agar industri mau masuk ke sekolah-sekolah vokasi. Dengan begitu, perusahaan bisa dan sekolah bisa saling bekerja sama untuk membangun suatu proyek.

"Siswa dalam sebuah grup ini akan ada pesenan proyek dari industri, yang dikerjakan sambil belajar. Jadi, belajar sambil praktik dan kalau output dari project based learning itu tidak memuaskan industri, maka tidak bisa lulus," ucapnya.

Wikan berharp pelajar vokasi akan cepat beradaptasi dengan situasi lapangan, bahkan sebelum lulus. Sehingga para pelajar vokasi telah siap dan matang untuk bekerja setelah lulus.

"Project based learning ini juga termasuk proyek untuk mengembangkan wirausaha. Jadi semua ini kalau dilakukan, maka mampu menjawab tantangan masa kini dan masa depan," katanya.ruf/N-3