Koran-jakarta.com || Selasa, 02 Jun 2020, 00:00 WIB

Peluncuran 'SpaceX' Akhiri Kebergantungan AS pada Asing

WASHINGTON - Pesawat ruang angkasa SpaceX, yang membawa dua astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau The National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncur ke antariksa, Sabtu (30/5). Peluncuran itu menandai perjalanan manusia ke orbit bumi dari wilayah Amerika Serikat (AS) dalam hampir satu dekade.

Peluncuran 'SpaceX' Akhiri Kebergantungan AS pada Asing

Ket. FOTO BERSAMA I Dua astronaut NASA yang menumpang roket SpaceX, Douglas Hurley (kanan) dan Robert Behnken (kedua dari kanan) berfoto bersama dengan awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS), setelah mereka tiba di ISS pada Minggu (31/5).

Doc: AFP/NASA TV Peluncuran 'SpaceX' Akhiri Kebergantungan AS pada Asing

Peluncuran dilakukan tepat setelah pukul 3:20 waktu timur AS dari Florida Space Center, Florida. Astronaut Robert Behnken, 49 tahun, dan Douglas Hurley, 53 tahun, akan menghabiskan waktu sekitar 19 jam menggunakan pesawat kapsul, Crew Dragon, milik Space X yang membawa mereka menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS). Pesawat antariksa itu merapat ke stasiun ruang angkasa sekitar pukul 10:29 waktu timur AS pada Minggu (31/5).

Kejadian ini sekaligus menandai berakhirnya ketergantungan AS pada negara-negara asing untuk penerbangan luar angkasa. Seperti diketahui, ini proyek pertama di luar angkasa oleh NASA setelah proyek Space Shuttle dihentikan pada 2011 silam. Sejak itu, astronaut NASA harus melakukan perjalanan ke Russia dan berlatih di pesawat ruang angkasa Soyuz milik negara itu jika ingin menuju ISS. Setiap program pemberangkatan ke ISS NASA harus mengeluarkan biaya masing-masing 86 juta dollar AS untuk setiap astronaut.

Peluncuran tersebut juga menandai pertama kalinya dalam sejarah bahwa perusahaan dirgantara komersial telah membawa manusia ke orbit bumi. Peluncuran pesawat ruang angkasa Crew Dragon SpaceX tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19, yang telah menyebabkan seluruh kegiatan swasta dan pemerintah di seluruh AS tutup. NASA mengatakan misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional perlu dilanjutkan, demi kelanjutan operasi laboratorium raksasa di orbit bumi yang sepenuhnya dikelola oleh para astronaut AS.

Memberi Inspirasi

Sebelum peluncuran, pejabat tinggi badan antariksa itu, Jim Bridenstine, mengungkapkan harapan bahwa misi itu akan memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat masyarakat AS selama menghadapi krisis kesehatan yang sedang terjadi.

Peluncuran ini juga berfungsi sebagai semacam uji coba untuk mendorong NASA dalam bermitra lebih luas dalam pengembangan program luar angkasa dengan pihak swasta.

SpaceX mengembangkan Crew Dragon di bawah program Kru Komersial NASA, yang dibuat untuk pertama kalinya dalam sejarah badan antariksa itu. Program tersebut menyerahkan sebagian besar desain, pengembangan, dan pengujian pesawat ruang angkasa baru pada sektor swasta. NASA memberi SpaceX dan Boeing kontrak harga tetap untuk menyelesaikan pekerjaan itu, dan setelah Boeing mengalami kemunduran besar selama penerbangan uji coba tahun lalu. n SB/eko/AFP/P-4

Tim Redaksi:
A
K

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait