Pompeo ke Kabul Bahas Tahanan Politik
KABUL - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, tiba di Kabul, ibu kota Afghanistan, Senin (23/3). Kedatangan Pompeo untuk membantu menyelesaikan kebuntuan politik antara pemerintah dan Taliban mengenai pembebasan tahanan di tengah merebaknya pandemi virus korona.

Ket. Pertemuan Pompeo-Ghani l Menlu AS, Mike Pompeo (kiri) saat bertemu dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, di Kabul, Senin (23/3). Menlu Pompeo ada di Afghanistan untuk membantu mengakhiri kebuntuan politik antara pemerintah Afghanistan dengan kelompok Taliban tentang tahanan politik.
Doc: AFP/Press Office of President of Afghanistan
Pompeo dijadwalkan bertemu Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan pesaing utamanya dalam pemilu tahun lalu, Abdullah Abdullah secara terpisah.
"Kami akan melihat apakah itu berarti dinegosiasikan dan mereka siap untuk penyelesaian akhir," kata seorang diplomat di Kabul.
Kesepakatan mengenai pembebasan para tahanan dan musuh politik kedua belah pihak telah ditandatangani 29 Februari lalu. Tapi, sampai saat ini pemerintah Afghanistan dan Taliban belum juga mencapai kesepakatan mengenai pembebasan para tahanan Taliban dan pasukan bersenjata Afghanistan yang ditahan Taliban.
Pembebasan tahanan politik ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan AS dengan Taliban di Doha, Qatar, tentang penarikan seluruh pasukan AS dari Afghanistan dalam kurun waktu empat bulan terhitung sejak akhir Februari lalu.
Perwakilan khusus AS untuk penyelesaian perang 18 tahun AS dengan Taliban, Zalmay Khalilzad, pekan lalu, meminta pemerintah Afghanistan dan Taliban bertindak cepat untuk membebaskan para tahanan.
Khalilzad mengatakan pandemi virus korona telah menambahkan pentingnya kedua belah pihak untuk membebaskan para tahanan.
Anda mungkin tertarik:
Kesepakatan yang dicapai antara Afghanistan dan Taliban adalah membebaskan sedikitnya 5000 milisi Taliban dan 1000 personel militer Afghanistan yang ditahan Taliban.
Pompeo terbang ke Kabul di tengah Afghanistan diserang pandemi virus korona dengan 40 orang terinfeksi. Penularan virus ini dikhawatirkan terus bertambah karena ribuan orang kembali ke rumah mereka di Afghanistan dari Iran setiap hari. eko/AFP/I-1/P-4