Polri Akan Selidiki Tambang Ilegal di Kawasan TNGHS
LEBAK - Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, mengaku akan menyelidiki penyebab banjir bandang di Lebak, Banten, yang diduga karena adanya penambangan dan penebangan ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS).

Ket. EVAKUASI WARGA I Petugas mengevakuasi puluhan warga keluar dari Kampung Muhara yang terisolir akibat jembatan putus di Kecamatan Lebak Gedong, Banten, Minggu (5/1).
Doc: ANTARA/WELI AYU REJEKI
"Di sana nanti akan kita dalami, apakah karena masalah adanya hutan yang tipis, atau kondisi tanahnya yang labil, dan di situ juga pernah ada tambang-tambang. Nanti semuanya akan kita cek," kata Listyo saat mengunjungi Kecamatan Sajira, Lebak, Minggu (5/1).
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi korban banjir bandang dan longsor di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Sejumlah logistik bantuan didatangkan untuk korban banjir, termasuk obat-obatan dan penyedot air. Selain memberikan bantuan di posko pengungsian di GOR PGRI Kecamatan Sajira, Listyo juga mengecek lokasi jembatan terputus yang berada di belakang Mapolsek Sajira.
Banjir bandang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (1/1). Berdasarkan data terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), delapan warga tewas dalam peristiwa tersebut. Tingginya aktivitas penambangan di kawasan taman Nasional Gunung Halimun Salah (TNGHS) disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir bandang Lebak.
TNGHS mencatat, terdapat 10 blok penambangan emas tanpa izin (PETI) pada pertengahan 2019. Blok PETI tersebar di tiga kabupaten, yaitu Lebak, Bogor, dan Sukabumi. Kepala BNPB, Doni Monardo, mengatakan banjir bandang terjadi karena longsoran material sisa aktivitas tambang bercampur dengan luapan air Sungai Ciberang.
Mantan Kapolda Banten itu menjelaskan proses penyelidikan akan dilakukan setelah status tanggap darurat bencana di Kabupaten Lebak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah berakhir.
"Ya (akan diselidiki) nanti, setelah ini akan dilakukan penertiban. Yang terpenting bagaimana mengembalikan masyarakat terkena dampak ini untuk segera pulih dan setelah itu proses ke depan nanti akan kita laksanakan berikutnya," ujarnya.
Anda mungkin tertarik:
Sebelumnya. Kepala BNPB, Doni Monardo, mengatakan banjir bandang terjadi karena longsoran material sisa aktivitas tambang bercampur dengan luapan air Sungai Ciberang. jon/Ant/P-4