Kerja Sama Digital Asean-RRT Harus Ditingkatkan
Foto : BPMI SETPRES/LUKAS
KTT KE-23 ASEAN-RRT I Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ke-23 Asean-RRT secara virtual melalui konferensi video di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11). Presiden Jokowi berharap agar kemitraan antara Asean dan RRT ke depannya dapat mencapai lebih banyak kemajuan melalui kerja sama yang terjalin kedua belah pihak.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong negara-negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (Asean) memperkuat kemitraan atau kerja sama digital dengan Tiongkok.
“Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital Asean-RRT. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, RRT adalah mitra strategis bagi Asean,” kata Jokowi saat memberikan pidato pada KTT ke-23 Asean-RRT secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11).
KTT Asean-RRT ini adalah rangkaian dari KTT Asean ke-37. Kali ini, Vietnam menjadi tuan rumah KTT Asean ke-37. KTT Asean ke-37 dihadiri oleh 10 kepala negara/pemerintah Asean dan delapan kepala negara/pemerintah mitra Asean.
Rangkaian KTT Asean ini berjumlah 17 sesi. Presiden Joko Widodo mengikuti setidaknya lima KTT Asean melalui konferensi video yaitu KTT Pleno ke-37 Asean, KTT Asean dengan RRT, KTT Asean dengan Korea Selatan, KTT Asean dengan Jepang, dan KTT Asean dengan India.
Ada tiga hal utama dalam pidato yang disampaikan Presiden. Pertama, Jokowi berpandangan bahwa transformasi ekonomi dari konvensional menuju ekonomi berbasis digital merupakan hal krusial yang saat ini harus dilakukan.
Asean dan Tiongkok, kata Jokowi, juga harus segera mereaktivasi kerja sama ekonomi antara lain melalui harmonisasi kebijakan dan memastikan rantai pasok global dengan menghapus hambatan perdagangan.
Kedua, Jokowi menyampaikan mengenai pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di kawasan. Jokowi menegaskan bahwa kesehatan merupakan aspek penting untuk menggerakkan perekonomian.
“Saya mengapresiasi komitmen RRT untuk berpartisipasi dalam COVAX dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global. Kita harus bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vaksin Covid-19 di kawasan,” papar Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi menyinggung soal stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik yang menurut pandangannya belakangan ini diwarnai dengan ketidakpastian, termasuk rivalitas dan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan akibat perebutan pengaruh antara Tiongkok dan AS bersama sekutunya.
Jokowi menyatakan kekhawatirannya apabila hal demikian terus berlanjut, maka pemulihan menyeluruh di kawasan ini dari pandemi Covid-19 akan semakin sulit.
“Kita semua, tanpa terkecuali, memiliki tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan,” ujar Jokowi.
Asean TCA
Saat memberikan pidato pada KTT Pleno ke-37 Asean, Jokowi menyambut baik akan dikeluarkannya Asean Declaration on an Asean Travel Corridor Arrangement (TCA) Framework pada KTT ke-37 Asean ini . Pengaturan Asean Travel Corridor tersebut sebelumnya diusulkan Presiden Jokowi pada KTT ke-36 Asean pada 26 Juni 2020 lalu.
“Saya menyambut baik, di KTT ini, kita akan mengeluarkan Asean Declaration on an Asean Travel Corridor Arrangement Framework. Untuk itu, rencana implementasi Asean TCA harus segera diwujudkan,” kata Jokowi.
Indonesia menginisiasi dibentuknya Asean Travel Corridor Arrangement ini untuk kembali mendorong sektor-sektor yang terkena dampak Covid-19, salah satunya sektor pariwisata.
Untuk mewujudkan implementasi TCA tersebut, Jokowi mendorong agar Dewan Koordinasi Asean dan Badan Sektoral Asean segera bergerak cepat dan efisien. Menurutnya, Asean perlu segera merealisasikan pembentukan jalur cepat sementara (temporary fast lane) dan protokol kesehatan saat keberangkatan dan kedatangan, pemanfaatan platform digital yang terintegrasi di kawasan, penentuan port of entry, serta ketentuan protokol kesehatan yang ketat.
“Saya harap Asean TCA ini dapat segera dioperasionalisasikan pada kuartal pertama tahun depan (2021). Pengaturan tersebut akan memunculkan optimisme bahwa kegiatan ekonomi kita secara bertahap dapat diaktifkan kembali dengan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar Jokowi. n ola/Ant/P-4
Submit a Comment