
Zelenskyy Terus Berharap Dukungan dari AS Demi Capai Perdamaian di Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
Foto: Alex WROBLEWSKI and Tetiana DZHAFAROVA/AFPJAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terus mengharapkan kelanjutan dukungan dari Amerika Serikat (AS) untuk menjamin perdamaian di negaranya sekaligus mengakhiri perang dengan Russia.
Dia pun memastikan Ukraina tetap bekerja sama dengan Washington serta negara-negara mitranya di Eropa untuk mencapai hal tersebut.
“Kami masih bekerja bersama Amerika dan mitra-mitra Eropa kami, dan kami masih sangat mengharapkan dukungan AS untuk mencapai perdamaian,” kata Zelenskyy melalui media sosial X, sembari menegaskan pentingnya jaminan keamanan bagi negaranya.
Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina Eropa, dan AS harus bertindak bersama untuk memulihkan stabilitas di tengah berlarutnya perang yang membawa kehancuran di kota-kota Ukraina dan terus memakan korban jiwa.
“Kita perlu menghentikan perang dan menjamin keamanan,” katanya melalui sebuah pernyataan yang disampaikan beberapa hari setelah menghadapi perdebatan sengit dengan Presiden AS Donald Trump yang lantas direspons dengan seruan solidaritas dan dukungan negara-negara Eropa kepada Ukraina.
Presiden Ukraina juga mengungkit pembahasan soal inisiatif keamanan konkret yang telah dilakukannya bersama pemimpin negeri-negeri Baltik, yaitu Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, Presiden Latvia Edgars Rinkevics, dan Perdana Menteri Estonia Kristen Michal.
Ia turut mengapresiasi bantuan pertahanan baru yang penting bagi menyelamatkan nyawa dan memperkuat keamanan Ukraina.
Di tengah perang Russia-Ukraina yang kini memasuki tahun keempat, Ukraina terus berjuang menghimpun dukungan internasional, khususnya dari Amerika Serikat, dalam rangka mengusahakan penyelesaian konflik lewat jalur diplomasi.
Dalam Keadaan Terjepit
Menanggapi pernyataan Zelenskyy, pengamat politik sekaligus Wakil Rektor Tiga, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan, harapan Zelenskyy tersebut menunjukkan bahwa keadaan Ukraina memang sedang terjepit oleh invasi Russia yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
“Jadi meskipun sudah 'direndahkan' oleh Trump saat bertemu di Washington sebelumnya, bagaimanapun dia sadar tidak mungkin melawan agresi Russia tanpa dukungan AS, meskipun Eropa masih memberikan back-up penuh,” kata Surokim.
Zelenskyy juga katanya tahu Eropa sendiri agak ketar-ketir dengan kebijakan “Make America Great Again” (MAGA) Trump yang lebih mengutamakan AS sendiri, dan ada kemungkinan akan meninggalkan Eropa, termasuk keluar dari NATO.
“Apa yang dilakukan Zelenskyy dengan tetap menyatakan kesediaan untuk membuka jalur dialog dengan Trump menunjukkan dia lebih mengutamakan keselamatan negara dan warganya dari pada mementingkan harga dirinya yang kemarin diusir dari Gedung Putih” pungkas Surokim.
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 3 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 4 Pemerintah Kota Banjarmasin-Kemenkum Perkuat Sinergi Layanan Kekayaan Intelektual
- 5 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya