Xizang Transmisikan 14,6 Miliar kWh Energi Bersih ke Daerah Lain
Proyek pembangkit listrik tenaga angin skala besar di Kota Nagqu, Daerah Otonomi Xizang, Tiongkok.
LHASA - Hingga 30 Agustus 2024, Daerah Otonom Xizang di Tiongkok barat daya telah mentransmisikan 14,6 miliar kilowatt-jam (kWh) energi bersih ke luar daerah tersebut sejak 2015, demikian menurut konferensi pers yang digelar pada Minggu (29/9).
Energi bersih telah ditransmisikan ke daerah-daerah setingkat provinsi di berbagai lokasi lain di Tiongkok, membantu mengurangi penggunaan batu bara standar sekitar 4,48 juta ton dan memangkas emisi karbon dioksida serta sulfur dioksida masing-masing sekitar 11,17 juta ton dan 340.000 ton, seperti disampaikan State Grid Xizang Electric Power Company Limited.
Seperti dikutip dari Antara, dalam beberapa tahun terakhir, jaringan listrik Xizang mengalami perkembangan pesat. Hingga Agustus, akumulasi investasi dalam pembangunan jaringan listrik di daerah tersebut mencapai hampir 85,6 miliar yuan (1 yuan = 2.158 rupiah) atau sekitar 12,21 miliar dollar AS (1 dollar AS = 15.138 rupiah) dan total kapasitas terpasangnya mencapai hampir 6,82 juta kilowatt, meningkat sekitar 5,8 juta kilowatt dibandingkan pada 2012. Dengan sumber daya tenaga surya dan angin yang melimpah, Xizang mulai mengirim listrik ke daerah-daerah setingkat provinsi lain di Tiongkok untuk pertama kalinya pada 2015.
Sistem Komprehensif
Saat ini, Xizang memiliki sistem energi komprehensif dengan tenaga air sebagai sumber utamanya, serta didukung sumber energi lain, di antaranya tenaga panas bumi, angin, dan surya. Sementara itu, menurut statistik yang dirilis di Kongres Rakyat Qinghai, kapasitas terpasang energi bersih di Provinsi Qinghai, barat laut Tiongkok, melampaui 51 juta kilowatt pada tahun 2023, menyumbang 93 persen dari total kapasitas terpasang provinsi tersebut.
Kapasitas terpasang energi bersih meningkat sebesar 9,8 juta kilowatt tahun lalu. Selama periode yang sama, produksi energi baru di Qinghai melampaui tenaga air untuk pertama kalinya. Pada tahun ini, pemerintah berencana untuk lebih mempromosikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan proyek angin, dengan tujuan meningkatkan kapasitas energi bersih yang terpasang di provinsi tersebut hingga lebih dari 15 juta kilowatt.
Qinghai merupakan rumah bagi hulu Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Lancang, yang menjadikannya basis produksi energi bersih yang penting di negara tersebut. Sebelumnya, anak perusahaan China Green Development Investment Group telah menghidupkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia, sebuah pembangkit listrik berkapasitas 3,5 gigawatt di wilayah Xinjiang, sebagaimana dikutip TCD dari PV Magazine.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya