
Xi Jinping Kumpulkan Pemimpin Bisnis di Tengah Tantangan Ekonomi
Presiden Tiongkok, Xi Jinping
Foto: antaraBEIJING – Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Senin (17/2), berbicara di sebuah simposium yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis termasuk salah seorang pendiri Alibaba, Jack Ma, di tengah meningkatnya tekanan ekonomi dan ketegangan geopolitik global.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi Beijing untuk memastikan stabilitas ekonomi serta meningkatkan kepercayaan investor di tengah ketidakpastian yang melanda dunia.
Dikutip dari The Straits Times, para pemimpin bisnis yang menghadiri pertemuan tersebut termasuk pendiri Alibaba, Jack Ma, pendiri Huawei, Ren Zhengfei, Lei Jun dari Xiaomi, Wang Chuanfu dari BYD, Wang Xingxing dari Unitree, dan Robin Zeng dari CATL.
Dalam sebuah tayangan video, Wang Xing dari Meituan, Leng Youbin dari China Feihe, dan pendiri Will Semiconductor Yu Renrong juga hadir.
"Pony Ma dari Tencent juga hadir di sana," kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Xi menyampaikan pidato setelah mendengarkan perwakilan perusahaan swasta," kata kantor berita resmi Xinhua.
Pada 14 Februari, Xi berencana untuk memimpin simposium untuk meningkatkan sentimen sektor swasta pada 17 Februari yang akan dihadiri oleh para pemimpin bisnis negara itu,
Simposium tersebut akan ditujukan untuk meningkatkan sentimen sektor swasta, dan Xi diharapkan untuk mendorong para pimpinan perusahaan untuk memperluas bisnis mereka secara domestik dan internasional di tengah meningkatnya perang teknologi Tiongkok-AS, kata sumber tersebut.
Xi menegaskan komitmennya dalam simposium tersebut, untuk mendorong inovasi, memperkuat industri domestik, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Para pemimpin bisnis yang hadir mencakup berbagai sektor, mulai dari teknologi, manufaktur, hingga keuangan, yang memainkan peran kunci dalam perekonomian Tiongkok.
Persaingan Teknologi
Simposium ini juga hadir saat platform AI DeepSeek memicu spekulasi investor tentang potensinya untuk menopang sektor teknologi Tiongkok yang lebih luas, yang mengarah pada seruan agar aset-aset Tiongkok dinaikkan harganya.
Xi telah lama menekankan perlunya Tiongkok mencapai swasembada dalam semikonduktor dan ingin negara itu menggunakan AI untuk mendorong pembangunan ekonomi.
Namun upaya Tiongkok tersebut terhambat oleh tindakan pengendalian ekspor chip yang diberlakukan oleh Washington, yang khawatir Beijing dapat menggunakan semikonduktor canggih untuk meningkatkan kemampuan militernya.
"Ini merupakan pengakuan diam-diam bahwa pemerintah Tiongkok membutuhkan perusahaan-perusahaan swasta untuk persaingan teknologinya dengan AS," kata Christopher Beddor, wakil direktur penelitian Tiongkok di Gavekal Dragonomics di Hong Kong.
"Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan AS."
Saham teknologi di Hong Kong telah melonjak tinggi dalam beberapa minggu terakhir karena kombinasi optimisme tentang terobosan DeepSeek AI dan mencairnya pendekatan otoritas terhadap raksasa internet.
Indeks teknologi Hang Seng mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun pada perdagangan pagi hari tanggal 17 Februari, setelah menguat pada tanggal 14 Februari setelah Reuters melaporkan bahwa Xi akan memimpin simposium pada tanggal 17 Februari. Indeks ini merosot pada perdagangan sore yang bergejolak dan terakhir turun 1,3 persen.
Xi pertama kali memimpin simposium penting untuk sektor swasta pada tahun 2018, enam tahun setelah ia berkuasa. Saat itu, ia menjanjikan pemotongan pajak dan kesetaraan sambil menegaskan kembali bahwa perusahaan swasta akan memiliki akses ke dukungan finansial.
"Meskipun peluang dalam kasus DeepSeek semakin meningkat, tujuannya juga adalah untuk mengarahkan sektor swasta ke arah yang dipimpin pemerintah dan membendung potensi risiko untuk bersaing dengan AS," kata Gary Ng, ekonom senior di Natixis.
Redaktur: Andreas Chaniago
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 4 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji