Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 29 Sep 2020, 03:00 WIB

Wisata Bahari Modal Pariwisata Berkelanjutan

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) menyatakan archipelago tourism dan marine tourism, yang biasa dikenal dengan wisata bahari sangat potensial menjadi modal bagi destinasi wisata dalam membangun pariwisata berkelanjutan di era adaptasi kebiasaan baru.

Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Frans Teguh mengatakan potensi wisata bahari dan kepulauan di Indonesia sangat besar dan beranekaragam. Hal ini diyakini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Dalam konteks strategis ini, pemerintah ingin memastikan potensi bahari dan potensi kepulauan di Indonesia dapat menjadi modal dalam meningkatkan kualitas pariwisata serta membangun sustainable tourism.

"Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari pantainya yang indah serta berbagai macam kepulauan unik yang dapat kita gali potensi wisatanya. Sehingga wisata bahari dan wisata kepulauan Indonesia dapat menjadi top of mind bagi wisatawan," jelas Frans dalam diskusi di Jakarta, Senin (28/9).

Dia berharap masyarakat Indonesia, khususnya pelaku usaha pariwisata akan mendapatkan insight atau pemahaman baru mengenai pengembangan dan penataan archipelago tourism dan marine tourism. Selain itu, dapat memperkuat pendekatan dan strategi baru untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan referensi pasar nusantara maupun mancanegara.

Terumbu Karang

Sementara itu, Kelompok Ahli Gubernur Bali Bidang Pariwisata, Cipto Aji Gunawan mengatakan Indonesia mendapat predikat terbaik dalam kategori marine tourism. Hal ini dapat dilihat dari pusat terumbu karang dunia yang 65 persen dimiliki oleh Indonesia.

"Pusat terumbu karang menjadi penting karena memberikan kontribusi yang cukup besar bagi sektor pariwisata. Ada tiga jenis wisata yang terkait dengan terumbu karang yaitu wisata diving snorkling atau sering disebut wisata bawah air, lalu wisata memancing, dan pusat surfing dunia. Oleh karena itu, tidak bisa disanggah bahwa marine tourism Indonesia memang unggul," katanya.

Cipto melanjutkan, untuk wisata surfing terdapat 52 lokasi di Indonesia. Lalu, terdapat 68 lokasi untuk wisata diving. Terakhir, terdapat 20 lokasi wisata memancing. Lokasi tersebut kemungkinan akan bertambah dikarenakan adanya pembukaan destinasi wisata baru.

Untuk itu, menurutnya, Pemerintah perlu membuat suatu pemetaan terbaru terkait dimana saja lokasi destinasi wisata yang dapat kita kembangkan lagi serta menjadikan lokasi tersebut sebagai sustainable tourism.

mza/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.