Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO: Dampak Perang Gaza Berdampak pada Sistem Kesehatan Negara Tetangga

Foto : istimewa

Pasien Palestina tiba di Rafah setelah mereka dievakuasi dari rumah sakit Nasser di Khan Younis akibat operasi darat Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 15 Februari 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA -Organisasi Kesehatan Dunia atauWorld Health Organization (WHO), pada Selasa (4/6), mengatakan, sistem layanan kesehatan di negara-negara tetangga merasakan tekanan ketika ribuan pasien kritis dari Jalur Gaza dievakuasi untuk mendapatkan perawatan karena cedera dan penyakit yang kompleks.

"Efek riak yang terjadi di Mesir, Lebanon, Suriah sebagai tetangga dekat OPT (occupied Palestinian territories/wilayah pendudukan Palestina) sangat signifikan," kata Hanan Balkhy, direktur regional WHO untuk Mediterania Timur.

Dikutip dari The Straits Times, badan global tersebut melaporkan, kurang dari separuh dari 36 rumah sakit di Gaza masih berfungsi sebagian pada tanggal 30 Mei, karena sebagian besar infrastruktur medis telah hancur akibat serangan Israel yang telah berlangsung selama delapan bulan.

"Mesir telah menampung sejumlah besar pasien, namun kebutuhannya berkisar antara minimal 7.000 hingga lebih dari 11.000 pasien yang memerlukan evakuasi, perawatan, dan dukungan," katanya dalam jumpa pers dengan para jurnalis.

"Dan mereka memerlukannya di rumah sakit khusus."

Balkhy menjelaskan, hal ini menyebabkan tekanan pada sistem kesehatan yang sudah rapuh di negara-negara tetangga.

"Ini tidak seperti menjahit luka yang terkoyak," tambahnya, mengacu pada luka yang biasa dialami pasien dari Gaza.

"Anda berbicara tentang patah tulang gabungan, patah tulang tengkorak, patah tulang paha gabungan, pecahnya organ visceral. Sangat sulit untuk menemukan dan dengan cepat mengangkut pasien untuk mendapatkan perawatan seperti itu."

Menurut WHO, tidak ada evakuasi medis yang dilakukan sejak 7 Mei, setelah Israel menguasai penyeberangan Rafah.

Penutupan penyeberangan di selatan Jalur Gaza juga berdampak signifikan terhadap kemampuan WHO untuk mengirimkan pasokan medis penting ke wilayah tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top