Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelemahan Rupiah | Pada Mei 2024, Indeks Harga Pangan Naik 120,4 Poin dari 119,3 Poin pada April

Waspadai Risiko Inflasi Pangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

FFPI sendiri adalah pengukuran perubahan harga bulanan lingkup internasional untuk sejumlah komoditas pangan. Indeks ini terdiri dari rerata harga lima komoditas, antara lain sereal, minyak nabati, produk susu, daging, dan gula.

"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dollar saat ini sedang tinggi, di atas 16.400 rupiah per dollar AS. Kita sangat ingin efek ekonomi dari importasi tidak hanya di negara mitra melulu, tapi kembali lagi ke Indonesia," ujar Arief secara terpisah.

Apabila peningkatan produksi dalam negeri berhasil diterapkan, tentunya pemerintah bisa kian memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Ini karena dalam kondisi apa pun, jumlah stok CPP harus senantiasa mampu menopang berbagai program intervensi pemerintah ke pasar dan masyarakat.

"Jadi, hari ini Badan Pangan Nasional tentunya menyiapkan CPP, baik dari dalam maupun luar negeri. Ini semua demi CPP. Jadi, kenapa kita melakukan importasi, itu semata-mata untuk CPP. Tapi, adanya importasi tidak berpengaruh buruk ke harga petani kita, karena pemerintah terus pantau dan jaga di semua level rantai pasok kita, baik harga di produsen, pedagang, maupun konsumen," ungkap Arief.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top