![Waspadai Risiko Inflasi Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/wasspadai-risiko-inflasi-pangan-240626103523.jpg)
Waspadai Risiko Inflasi Pangan
![Waspadai Risiko Inflasi Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/wasspadai-risiko-inflasi-pangan-240626103523.jpg)
"Hal-hal tersebut membuat Indef masih memproyeksikan inflasi di tingkat 3,2 persen pada akhir periode 2024. Inflasi ini yang akan menggerus daya beli," ucapnya.
Pemerintah, tegasnya, harus mendorong peningkatan daya beli dengan mengendalikan tingkat inflasi pada administered price dan volatile food serta mendorong ekspektasi konsumsi ke arah positif.
Genjot Produksi
Adapun Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan peningkatan produksi dalam negeri selalu menjadi poin penting yang secara konsisten didorong pemerintah. Menurutnya, dengan kondisi harga pangan global mulai menunjukkan tren tinggi, diiringi pelemahan rupiah, dia mendorong adanya peningkatan produksi pangan pokok strategis yang bersumber dari dalam negeri.
Menilik data di The FAO Food Price Index (FFPI), pada Mei 2024 indeks harga pangan naik 1,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 120,4 poin. Sementara pada awal 2024, indeks masih berada di 117,7 poin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya