Kamis, 06 Mar 2025, 01:10 WIB

Waspadai Gangguan Jalur Pasokan Pangan Saat Bencana Banjir

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi

Foto: ANTARA /HO-NFA

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan banjir yang melanda beberapa kawasan termasuk wilayah Bekasi Provinsi Jawa Barat, belum mempengaruhi distribusi bahan pangan terutama di Jakarta.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan sampai saat ini distribusi bahan pangan strategis ke Jakarta tidak terganggu banjir di Bekasi.

“Kebanjiran, tapi kan tetap pasokannya (pangan) kan tetap harus ada. Jadi ini kalau tadi melihat di Pasar Johar, pasokannya juga baik, harganya juga baik. Padahal ini pasar turunan yang kedua,” katanya.

Arief menuturkan bahwa berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di pasar tersebut, ditemukan harga pangan relatif masih sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dia menyebutkan harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Johar relatif stabil di antaranya MinyaKita 16 ribu rupiah per liter, telur ayam ras 30 ribu rupiah per kg.

Arief pun berharap agar bencana alam banjir yang menimpa wilayah Bekasi tidak berdampak pada kenaikan harga pangan.

Kendati demikian, dia mengaku bahwa terdapat komoditas pangan yang harganya cukup naik signifikan seperti cabai rawit merah yang dijual hingga 120 ribu rupiah per kg.

Namun, Arief menekankan bahwa naiknya harga cabai di pasar itu bukan karena dampak dari adanya banjir, tetapi produksi yang terganggu akibat adanya hujan.

“Jadi gini, saya detail kan ya, cabai itu kalau hujan bunganya itu rontok sehingga tidak bisa sampai berbuah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Arief juga memastikan bahwa pihaknya akan proaktif dalam penyaluran bantuan pangan, khususnya beras, untuk masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta dan Bekasi.

Arief menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan cadangan pangan untuk masyarakat yang terdampak bencana dan segera menyalurkannya.

“Kita nanti yang akan proaktif, kita yang masuk. Orang sedang musibah, kita nanti yang aktif,” katanya.

Setiap daerah yang mengalami musibah atau bencana, termasuk banjir di Jabodetabek, secara otomatis akan mendapatkan bantuan pangan dari Pemerintah terutama beras, yang akan didistribusikan Bapanas melalui Perum Bulog kepada warga terdampak.

Harus Diantisipasi

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhisthira mengatakan, bencana banjir pasti berpengaruh juga pada pasokan bahan pokok, karena terkait dengan lambatnya distribusi barang dari luar Bekasi atau dari Jabodetabek masuk ke Bekasi.

“Hal itu terutama di wilayah perkotaan, apalagi momentumnya Ramadan, sebentar lagi lebaran. Tentunya ada lonjakan harga dan ini harus segera diantisipasi,” katanya.

Pemerintah ujarnya harus mencari solusi cepat. Caranya dengan mempercepat penanganan banjir sehingga lebih cepat surutnya air dan stok bagan pangan itu tidak terdampak oleh banjir, baik gudang gudang Bulog, supermarket, pasar pasar tradisional.

“Tempat tempat terjadinya transaksi jual beli dan penyimpanan stok harus secepatnya dipulihkan. Kalau ada banjir harus cepat recovery-nya. Tak hanya itu, harus ada operasi pasar (OP) sehingga masyatakat bisa mengakses bahan pokok di tengah keterbatasan karena banjir,” tegas Bhima.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: