Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada, BMKG Kembali Temukan Titik Panas di Kaltim

Foto : ANTARA/HO-BMKG Balikpapan

Informasi potensi kemudahan kebakaran hutan di Kaltim pada 9-14 Februari 2024 yang dirilis BMKG Balikpapan, Kamis (9/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Balikpapan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, pada Kamis, kembali menemukan dua titik panas di Kalimantan Timur setelah lima hari tidak terpantau.

"Sebanyak dua titik panas ini terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 27.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, di Balikpapan, Kamis.

Informasi sebaran titik panas ini pun sudah disampaikan ke pihak terkait, termasuk ke Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi serta kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

Meski jumlah titik panas hanya sedikit, namun ia mengimbau semua pihak selalu waspada dan mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan.

Sebelumnya atau enam hari lalu (Jumat, 2/2) juga terpantau dua titik panas dan berada di Kabupaten Berau, yakni tersebar di Kecamatan Segah dan Sambaliung dengan tingkat kepercayaan menengah.

Sedangkan dua titik panas yang terpantau hari ini berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, keduanya berada di Kecamatan Muara Badak dengan tingkat kepercayaan rendah.

BMKG Balikpapan juga mendeteksi potensi kemudahan kebakaran hutan dalam enam hari ke depan mulai 9 Februari hingga 14 Februari, potensi kebakaran hutan di Kaltim masih didominasi dengan peta yang memiliki warna kuning dan merah, terutama pada 14 Februari jika tidak ada hujan.

"Warna kuning menunjukkan bahwa alang-alang dan dedaunan yang menutupi lantai hutan dalam kondisi kering dan mudah terbakar, sedangkan merah menunjukkan bahwa alang-alang dan dedaunan tersebut sangat kering dan sangat mudah terbakar, maka semua pihak harus selalu waspada," kata dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top