Warisan Budaya Dunia Jadi Program Prioritas Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI yang diakses daring, Rabu (6/11).
Foto: antara fotoJAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan salah satu program prioritas kementeriannya yaitu warisan budaya dunia. Program tersebut fokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional.
Dia menerangkan, Pihaknya ingin meningkatkan pengakuan atau registrasi di UNESCO lebih banyak lagi. Desember nanti rencananya ada tiga objek kebudayaan Indonesia yang akan diajukan untuk menjadi warisan budaya dunia.
“Tahun ini bulan Desember rencananya ada tiga yang diajukan Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang dari Sulawesi Utara,” kata Fadli dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI yang diakses daring, Rabu (6/11).
- Baca Juga: Gawat, Virus PMK Kembali Serang Ternak Sapi di Kabupaten Sragen
- Baca Juga: Selamat Jalan Atmakusumah
Fadli menyebut, menyebut pihaknya akan mencoba melobi UNESCO untuk memperbanyak pengakuan atas warisan budaya. Sebab, Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia yang mendapat pengakuan UNESCO baru 13.
Dia mendorong usaha-usaha yang sudah dilakukan dari bawah, mulai kabupaten/kota, provinsi dan nasional bisa segera diakui UNESCO. Fadli mengatakan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ada sekitar 2.000, namun baru diakui sangat sedikit.
“Saya kira ingin kita tingkatkan kehadiran warisan budaya kita yang begitu kaya dan memang kekayaan budaya kita saya kira tidak ada bandingnya di dunia lain di negara lain ini yang ingin kita optimalkan,” jelasnya.
Fadli mengungkapkan, program prioritas lainnya adalah Revitalisasi Tradisi Lokal. Pihaknya bakal melestarikan seni bahasa dan kearifan lokal yang mulai memudar dengan melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan pelestarian.
“Dalam hal ini saya kira perlu dukungan dari Komisi X karena seluruh stakeholder harus terlibat,” katanya.
Program selanjutnya, kata Fadli, adalah Budaya Digital dan Ekonomi Budaya. Pihaknya bakal mengembangkan platform digital dalam karya budaya seperti film, animasi, dan video game untuk mendukung promosi budaya dan mempercepat pertumbuhan industri berbasis budaya.
“Saya kira di sini ada irisan dengan kementerian lembaga lain tapi dalam persoalan konten budaya di hulu saya kira berkepentingan mempromosikan budaya Indonesia,” terangnya.
- Baca Juga: Pariwisata Kepri Potensial untuk Meningkatkan Kunjungan Wisman
- Baca Juga: Festival Air Suwat di Bali
Keempat, lanjut Fadli Diplomasi dan Promosi Kebudayaan. Pihaknya bakal menjalin kerja sama internasional melalui festival budaya, pameran, pertukaran budaya, rumah budaya Indonesia, dan media sosial. “Ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia baik dalam negeri maupun dunia internasional,” ucapnya.
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Ini Pangkostrad yang Baru
- 4 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 5 Banjir Impor Turunkan Utilisasi Industri Hingga 10 Persen
Berita Terkini
- Pemerintah Kembali Jalankan Program SPHP, Intervensi Harga Hanya untuk Tiga Komoditas Pokok Strategis
- Celios: Enam Sektor Perindustrian Tumbuh Pesat pada 2025
- BRI: Isu Serangan Ransomware Tak Berdasar
- Pengamat Ungkap Kunci Keberhasilan Pembangunan Klaster Pertanian Modern
- Bank Indonesia Sumbar paparkan kunci memajukan desa wisata di Mentawai