Senin, 03 Feb 2025, 10:16 WIB

Waktu Tempuh KRL Makin Cepat, DPR Tekankan Aspek Keselamatan dan Kenyamanan Penumpang

Penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line Manggarai-Bogor di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Foto: ANTARA

JAKARTA - Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) baru per 1 Februari 2025.

Makin cepatnya perjalanan KRL ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.

“Kami tentu mengapresiasi upaya peningkatan layanan penumpang commuter line dari PT KAI Commuter dan Dirjen Perkeretapian Kemenhub dengan penambahan jumlah perjalanan kereta sehingga memangkas waktu tempuh,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda dalam keterangan tertulisdi Jakarta, Minggu (2/2).

Kendati demikian, Ia berharap peningkatan lalu lintas commuter line tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Berdasarkan data GAPEKA 2025, akan ada penambahan jumlah perjalanan commuter line di sejumlah wilayah.

-Jabodetabek, ada penambahan 15 perjalanan commuter line dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan.

-Wilayah 2 Bandung, ada penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur.

-Wilayah 6 Yogyakarta, penambahan menjadi 27 perjalanan dari sebelumnya 24 di Commuter Line Yogya-Palur.

-Commuter Line Prameks, ada penambahan menjadi 10 dari 8 perjalanan.

-Wilayah 8 Surabaya, penambahan 2 stasiun baru.

Huda mengatakan saat ini kereta commuter line menjadi salah satu andalan transportasi umum. Di wilayah Jabodetabek misalnya, KRL Commuter line sepanjang tahun 2023 melayani 331 juta penumpang. Sedangkan rata-rata penumpang harian mencapai 1.054.600 orang.

“KRL commuter line di Jabodetabek menjadi pilihan utama para commuter dari Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang, untuk ulang alik ke Jakarta. Jadi sangat layak jika ada upaya untuk terus meningkatkan layanan moda transportasi ini,” kata Politisi Fraksi PKB ini.

Huda mengatakan, layanan KRL Commuter line masih memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya masih terjadinya keterlambatan dan gangguan perjalanan, tingginya kepadatan penumpang pada jam sibuk, masih adanya fasilitas pendukung yang kurang memadai, hingga munculnya berbagai kasus gangguan penumpang seperti pelecehan seksual.

“Artinya masih banyak pekerjaan rumah bagi KAI Commuter Line untuk meningkatkan kualitas layanan,” katanya.

Huda menegaskan, penambahan jumlah perjalanan commuter line, bisa memecahkan masalah kepadatan penumpang terutama di jam-jam sibuk. Kendati demikian dibutuhkan persiapan matang sarana pendukung sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang serta masyarakat tetap terjaga.

“Penambahan jumlah perjalanan artinya akan meningkatkan jumlah KRL commuter line yang beroperasi. Di sini perlu diantisipasi sektor keamanan terutama di perlintasan-perlintasan sebidang yang kerap memicu kemacetan kendaraan lain saat ada kereta melintas,” pungkasnya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: -

Tag Terkait:

Bagikan: