![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Wahana Komersial AS Siap Mendarat di Bulan
Wahana pendarat Bulan Odysseus milik perusahaan Intuitive Machines
Foto: collectspace.comWASHINGTON DC - Sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Houston, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (22/2) berencana untuk mencoba mendaratkan wahana luar angkasa pertamanya di Bulan, lebih dari 50 tahun sejak misi serupa dilaksanakan. Misi kali ini adalah bagian dari armada pendarat komersial baru yang didanai NASA yang dimaksudkan untuk membuka jalan bagi para astronot untuk kembali ke Bulan dalam dekade ini.
Jika semuanya berjalan lancar, perusahaan Intuitive Machines akan memandu robot berbentuk segi enam Odysseus untuk mendarat di dekat kutub selatan Bulan pada pukul 22.30 GMT.
Saat mendekati permukaan Bulan, Odysseus akan menembakkan "EagleCam" eksternal untuk menangkap gambar wahana pendarat di detik-detik terakhir penurunannya.
Pendaratan ke bulan sebelumnya yang dilakukan oleh perusahaan AS lainnya pada bulan lalu berakhir dengan kegagalan hingga meningkatkan pertaruhan untuk menunjukkan bahwa industri swasta memiliki apa yang diperlukan untuk mengulangi prestasi yang terakhir dicapai oleh NASA selama misi Apollo 17 pada tahun 1972.
Scott Pace, direktur Institut Kebijakan Luar Angkasa di Universitas George Washington mengatakan kepadaAFPbahwa AS sedang membangun kembali kapasitasnya untuk menjelajahi Bulan setelah absen selama beberapa dekade.
"Seringkali ada prasangka yang mengatakan, kita pernah melakukannya di masa lalu, mengapa kita tidak bisa melakukannya sekarang?" kata Pace, mantan anggota Dewan Antariksa Nasional.
Robot Odysseus sendiri diluncurkan pada 15 Februari lalu dengan roket SpaceX Falcon 9. Tujuannya adalah Malapert A, sebuah kawah tumbukan yang berjarak 300 kilometer dari kutub selatan Bulan.
NASA berharap pada akhirnya dapat membangun kehadiran jangka panjang mereka dan memanfaatkan es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah misi Artemis, program andalan NASA dari Bulan menuju ke Mars.
Wahana luar angkasa yang mendarat di Bulan harus melewati batu-batu besar dan kawah-kawah berbahaya dan, karena tidak adanya atmosfer yang mendukung parasut, harus bergantung pada pendorong untuk mengendalikan penurunannya.
Hingga saat ini, hanya badan antariksa Uni Soviet, AS, Tiongkok, India, dan Jepang, yang berhasil mencapai prestasi tersebut sehingga menjadikan negara-negara itu masuk sebagai klub eksklusif. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Klasemen Liga 1: Dewa United Geser Persija di Posisi Kedua
Berita Terkini
-
Digelar Mulai Hari Ini, Pemkot Jakut Siapkan Puskesmas untuk Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Klasemen Liga Italia: Napoli Masih Kokoh di Puncak
-
Ini Jadwal Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia 2025 untuk Tim Indonesia
-
Klasemen Liga Spanyol: Barcelona Mendekati Duo Madrid
-
Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah di Indonesia Hujan Ringan hingga Berpetir pada Senin