Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 01:00 WIB

Elon Musk Menegaskan Tidak Tertarik untuk Membeli TikTok

CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk saat di Capital One Arena, di Washington, DC, beberapa waktu lalu.

Foto: AFP/ANGELA WEISSI

Jakarta - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk membeli TikTok. Hal ini disampaikannya melalui akun media sosialnya di tengah spekulasi yang berkembang mengenai kemungkinan akuisisi platform video pendek populer tersebut.

Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan perusahaan induk TikTok yakni ByteDance untuk menjual platform media sosial tersebut dengan ancaman pemblokiran di AS.

Dilansir dari Tech Crunch pada Minggu (9/2), pemerintah Tiongkok dilaporkan terbuka untuk menjual TikTok kepada Elon Musk, yang merupakan salah satu sekutu terpenting Trump.

Trump menyebutkan bahwa dirinya berharap Elon atau chairman Oracle Larry Ellison untuk mengakuisisi TikTok. Dia juga menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk sebuah badan pendanaan untuk membeli saham dari aplikasi itu.

Namun, Elon mengklaim bahwa dirinya tidak tertarik dan dengan tegas menyatakan dia belum mengajukan tawaran untuk membeli TikTok.

"Saya tidak punya rencana apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok. Saya kira saya akan melihat algoritma dan mencoba memutuskan: Seberapa membantu atau berguna algoritma ini? Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat algoritma ini menjadi lebih produktif dan pada akhirnya bermanfaat bagi umat manusia?" kata Elon.

Dia menambahkan bahwa dia tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan "tidak begitu akrab dengannya". Dia bahkan menyebutkan akuisisi Twitter (sekarang X) sebagai anomali dalam karirnya.

"Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," ujarnya.

Meskipun Musk telah menepis kemungkinan akuisisi TikTok, perdebatan mengenai masa depan aplikasi tersebut di AS masih terus berlanjut. Sejumlah anggota parlemen AS mendesak agar ByteDance melepaskan kepemilikannya atas TikTok demi alasan keamanan nasional.

Musk pada tahun 2022 membeli raksasa media sosial Twitter, yang namanya diubah menjadi X, seharga $44 miliar, dengan alasan bahwa ia melakukannya untuk melindungi "kebebasan berbicara."

Perintah Eksekutif

Saat ini, TikTok tetap menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan. Belum jelas siapa yang mungkin tertarik untuk membeli TikTok jika ByteDance benar-benar dipaksa untuk menjualnya.

Sebelumnya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada Senin (3/2) untuk membuat dana kekayaan negara AS yang baru dan menyarankan agar dana tersebut dapat digunakan untuk membeli TikTok.

Dana tersebut diharapkan akan dibuat dalam 12 bulan ke depan oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS, meskipun belum jelas bagaimana caranya.

Langkah ini menjadi langkah kelanjutan dari keputusan pemerintah AS yang pada pertengahan Januari 2025 sempat memutus akses aplikasi TikTok.

Namun setelah Pemerintahan resmi dipimpin oleh Donald Trump, dengan segera Presiden AS itu menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu larangan TikTok selama 75 hari.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.