![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Harga Pangan Global Mengalami Penurunan 1,6 Persen pada Januari 2025
Food and Agriculture Organization (FAO) / Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)
Foto: istimewaRoma - Harga pangan global mengalami penurunan pada Januari 2025, terutama akibat turunnya harga gula, minyak nabati, dan daging, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada akhir pekan lalu.
Dalam laporan bulanan pertamanya untuk 2025, FAO melaporkan bahwa indeks harga pangan secara global turun 1,6 persen pada Januari dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Seperti dikuip dari Antara, meskipun mengalami penurunan, indeks tersebut masih 6,2 persen lebih tinggi daripada bulan yang sama tahun 2024. Namun, angka tersebut masih 22 persen lebih rendah dibandingkan level tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada 2022.
Data menunjukkan bahwa tiga dari lima sub-indeks mengalami penurunan pada bulan Januari.
Harga daging turun 1,4 persen setelah harga daging domba, babi, dan unggas menyesuaikan permintaan daging sapi yang lebih tinggi. Harga daging babi terpengaruh oleh larangan impor di Eropa yang diberlakukan akibat kekhawatiran tentang penyakit mulut dan kuku.
Sementara itu, harga gula turun 6,8 persen ke level terendah sejak Oktober 2022, berkat prospek panen dan ekspor yang sehat di negara-negara penghasil gula utama termasuk Brasil dan India.
Harga minyak nabati turun 5,6 persen, kata FAO, setelah penjatahan permintaan memberikan tekanan ke bawah pada harga minyak kelapa sawit dan minyak rapa.
Di sisi lain, harga produk susu naik secara signifikan, sementara harga biji-bijian dan sereal menunjukkan kenaikan tipis.
Perjanjian Perdagangan
Sementara itu, para menteri ekonomi dari 10 negara ASEAN mendorong penyelesaian perundingan terkait peningkatan (upgrading) Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ASEAN Trade in Goods Agreement/ATIGA) melalui pertemuan secara daring, pada Jumat lalu, (7/2).
Pertemuan tersebut dipimpin Wakil Perdana Menteri Singapura sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti, dengan didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono.
"Kami mengharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam perundingan termasuk Komite Perunding dan kelompok kerja dapat mengintensifkan pertemuan. Dengan demikian, perundingan dapat diselesaikan sesuai target dalam semangat mendukung Priority Economic Deliverables (PED) pada Keketuaan Malaysia tahun ini," ujar Roro Esti.
Redaktur: Andreas Chaniago
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
Berita Terkini
-
BPJS Kesehatan Cabang Kediri Menjelaskan 144 Diagnosis Penyakit yang Ditangani FKTP
-
Sebelum Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Novi Helmy Dapat Kenaikan Jabatan
-
BBM Subsidi Era Digital, Penerapan QR Code Diklaim Efektif Atur Distribusi
-
Pengurus Baru ILUNI FHUI Tancap Gas Realisasikan Program Kerja
-
Agus Hartono, Tahanan Korupsi yang Kepergok Plesiran dan Makan Bersama Keluarga, Wajib Bayar Uang Pengganti Rp67 Miliar