Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 30 Agu 2021, 11:50 WIB

Waduh Gawat, Dua Warga Jepang Meninggal Usai Disuntikan Vaksin Moderna

Foto: Istimewa

Dua orang di Jepang meninggal dunia setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 Moderna, yang merupakan bagian dari vaksin yang ditangguhkan setelah ditemukannya kontaminan.

Kementerian Kesehatan Jepang pada Sabtu (28/8/2021) waktu setempat, membenarkan dua orang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi Moderna Inc,

Ia menjelaskan pria-pria berusia 30-an itu meninggal bulan ini dalam beberapa hari setelah menerima dosis Moderna kedua mereka, kata kementerian itu dalam sebuah rilis. Penyebab kematian sedang diselidiki.

Dilansir dari VOA Indonesia, Minggu (29/8/2021), Reuters, Sabtu (28/8/2021) mengutip pernyataan kementerian, melaporkan dua pria yang berusia 30-an itu meninggal pada bulan ini, beberapa hari setelah menerima dosis kedua Moderna. Masing-masing korban mendapatkan satu dosis vaksin dari tiga manufaktur yang ditangguhkan pada Kamis (26/8). Penyebab kematian sedang diselidiki.

Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis Moderna yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional. Penangguhan dilakukan lebih dari seminggu setelah distributor domestik, Takeda Pharmaceutical Co, menerima laporan beberapa botol vaksin terkontaminasi.

"Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kematian ini disebabkan oleh vaksin COVID-19 Moderna," kata Moderna dan Takeda dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/8).

"Penting untuk melakukan penyelidikan formal untuk menentukan apakah ada kaitannya." lanjutnya

Lembaga penyiaran publik NHK mengutip sumber Kementerian Kesehatan melaporkan kontaminan yang ditemukan di beberapa botol vaksin di Jepang diyakini sebagai partikel logam.

Pada 8 Agustus, 991 orang meninggal di Jepang setelah menerima suntikan vaksin Pfizer Inc dan 11 lainnya setelah menerima vaksin Moderna. Namun Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksinasi dan kematian tersebut.

Dalam kematian yang dilaporkan setiap orang mengalami demam sehari setelah dosis kedua dan meninggal dua hari setelah demam. Belum ada bukti bahwa suntikan mereka mengandung kontaminan, kata seorang pejabat kementerian kesehatan kepada wartawan.

Pemerintah juga mengatakan tidak ada masalah keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan tiga batch Moderna adalah tindakan pencegahan.

Fumie Sakamoto, manajer pengendalian infeksi di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo, memperingatkan agar tidak menarik hubungan antara vaksinasi dan kematian yang dilaporkan pada hari Sabtu.

"Mungkin hanya ada hubungan sementara antara vaksinasi dan kematian," kata Sakamoto kepada Reuters.

"Ada begitu banyak hal yang masih belum kami ketahui untuk membuat kesimpulan tentang dua kasus ini," tambahnya.

Kontaminan yang ditemukan di beberapa botol di Jepang diyakini sebagai partikel logam, lapor lembaga penyiaran publik NHK, mengutip sumber kementerian kesehatan.

Jepang telah memberikan lebih dari 124 juta suntikan vaksin COVID-19, dengan sekitar 44% populasi diinokulasi penuh.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.